Jakarta, Aktual.co —Pengamat ekonomi Universitas Indonesia, Faisal Basri kembali mengkritik Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo.
Agus dinilai tidak kredibel dalam menakhodai Bank Indonesia. Lantaran BI tidak bisa mengendalikan apa yang seharusnya menjadi tugas utamanya.
“BI sudah tujuh kali menurunkan pertumbuhan ekonomi. Dia turunin tujuh kali ke bawah, ngga bisa jaga,” ujar Faisal yang kini menjabat sebagai Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM), seperti dilansir dari Okezone.com, Senin (29/12).
Lebih lanjut Faisal mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang dilakukan BI tidak berjalan sesuai target. Di 2014, BI menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,4 persen. Kemudian berganti menjadi 6,6 persen. Bahkan, dalam beberapa waktu terakhir berubah menjadi 5,1 persen.
Menurutnya, bauran kebijakan yang dilakukan BI untuk mencapai target tersebut tidak efektif.
Sebelumnya, Faisal juga sempat mengatakan hal serupa. Dirinya merasa aneh dengan nilai tukar Rupiah yang belum rebound (menguat kembali) ketika cadangan devisa naik.
Padahal, The Fed sebagai bank sentral AS tidak akan menaikkan suku bunga secara ekstrem dalam waktu setahun ke depan karena masalah ekonomi di AS sedemikian kompleks.
“Numpuk cadangan devisa buat apa sih. Jaga-jaga The Fed naikkan suku bunga? Kalaupun suku bunga naik, akan sangat gradual, dan paling cepat Oktober 2015, kita nabungnya setahun dan yang sengsara perekonomian,” tegas dia.
Selain itu, ia juga mengkritik beberapa kebijakan BI lainnya. Seperti suku bunga acuan atau BI rate yang naik 25 basis point sehari setelah kenaikan harga BBM bersubsidi. Menurutnya, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI sudah sering berjalan dengan situasi “hangat”.
“Tidak semua sepakat tentang naiknya suku bunga yang terlalu responsif,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
















