Jakarta, Aktual.com — Pengamat ekonomi Faisal Basri menilai kebijakan pemerintah untuk bergabung dengan Trans Pasific Partnership (TPP) tidak dilakukan pengkajian terlebih dahulu, sehingga Indonesia belum mengetahui untung dan rugi ketika menyatakan niat untuk bergabung.
“Ini malah pak Presiden bilang tertarik bertamu ke Amerika Serika. Namun, setelah itu Kementerian masih bilang mau kajian, inikan terbolak balik, seharusnya lakukan kajian dulu baru menyatakan tertarik,” ujar Faisal Basri di Jakarta Pusat, Sabtu (14/11)
Menurutnya, negara lain bergabung dengan TTP karena memanfaatkan peluang dan kesempatan serta dukungan yang ada didalamya. Contohnya, negara vietnam memanfaatkan TPP sebagai alat untuk mencari dukungan sengketa perbatasan negara di laut cina selatan.
“Kalau vietnam gabung ke TPP jelas kepentingannya untuk menggalang dukungan sengketa laut China Selatan, sehingga TPP menjadi jalan tol bagi vietnam,” jelasnya.
Ia melihat Indonesia hanya terpancing atau terprovokasi dari iklim perdagangan yang sengaja dipanas-panasi kepada persaingan.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka