Mantan Menteri ESDM Sudirman Said (kanan) berbincang dengan Menteri ESDM Arcandra Tahar (kiri) saat serah terima jabatan di gedung Kementerian ESDM di Jakarta, Rabu (27/7). Arcandra Tahar telah resmi menggantikan Sudirman Said sebagai Menteri ESDM usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pd/16

Jakarta, Aktual.com – Nama besar karir profesional Arcandra Tahar menjadi sorotan publik setelah dia dipercaya menggantikan Sudirman Said sebagai Menteri ESDM. Namun ternyata bidang keilmuannya itulah yang berperan besar membuat Sudirman ‘tersungkur’ di blok Masela.

Ekonom Senior INDEF, Faisal Basri menuturkan, saat itu Sudirman mempertahankan skema pengembangan blok Masela dilakukan secara Offshore atau lepas pantai, namun secara informal Presiden Jokowi meminta Arcandra dengan perusahaannya di Houston, Texas, AS melakukan kajian.

Hasil kajian itu merekomendasikan agar blok Masela dikembangkan di darat atau onshore. Tentu hasil ini bertolak belakang dengan keinginan Sudirman. Malang bagi Sudirman, Jokowi lebih memilih rekomendasi Arcandra dibanding kajian oleh tim ESDM.

“Yang melakukan kajian informal untuk onshore ya pak Menteri yang sekarang dengan perusahannya yang di Houston itu,” kata Faisal di Jakarta, Senin (1/8).

Namun lanjut Faisal, Background Arcandra sebagai ahli Deepwater dalam pengembangan migas, merupakan sisi positif dan menguntungkan Indonesia, karena diperkirakan tantangan migas Indonesia memang menghadapi geologi di lepas pantai.

Akan tetapi dia mengingatkan hambatan di sektor ESDM sangat rumit. Diperkirakan Arcandra akan menghadapi dominasi kroni dalam berbagai proyek.

“Tantangannya adalah banyak kroni, anda tahu Sofyan Basir (Dirut PLN) seperti apa, pelajari dari profilnya aja. Ini yang dihadapi menteri baru. Kita lihat nanti apakah dia (Arcandra) tidak tahan dan menyerah. Mudah-mudahan tidak ya,” pungkasnya.

(Dadang Sah)

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Arbie Marwan