Jakarta, Aktual.com — Salah satu persepsi atau mitos yang keliru yaitu, kekhawatiran masyarakat ketika mengalami masalah tulang belakang atau sakit punggung (back pain). Karena, pemahaman masyarakat mengenai kesehatan tulang belakang dan lutut masih banyak yang perlu diluruskan.
Terkait dengan hal tersebut, Dr.Luthfi Gatam, Sp.OT, FICS. Spine Surgeon (K) dari Rumah Sakit Pondok Indah menjelaskan, bahwa mitos yang tersebar di masyarakat sangat mengerikan.
“Tulang balakang itu kompleks. Tulang belakang juga sama pentingnya dengan fungsi organ tubuh lainnya yang jika tidak dijaga dengan baik akan menimbulkan masalah. Terlebih banyak mitos yang tersebar di masyarakat, mengatakan jika sudah urusan tulang belakang ngerinya, bukan main,” ungkap Dr. Luthfi Gatam, kepada Aktual.com, di RS.Pondok Indah, Jakarta, Kamis (25/02).
Berangkat dari hal tersebut, dokter Luthfi memaparkan, beberapa fakta dari beberapa mitos yang banyak terdengar seputar masalah tulang belakang. Di antaranya:
Mitos pertama, seseorang yang mengalami masalah tulang belakang, ia pasti akan menjalani operasi. Faktanya, tidak selalu. Terhadap beberapa kasus cukup dilakukan terapi. Namun, jika sudah mengganggu fungsi utama, perlu dilakukan koreksi agar kembali normal.
Mitos kedua, ketika seseorang diputuskan untuk menjalani operasi tulang belakang, ia akan menjadi lumpuh. Faktanya, dengan tekhnologi terkini, resiko kelumpuhan akibat operasi tulang belakang sudah diminimalkan.
Mitos ketiga, kurus berarti bebas ‘back pain’. Faktanya, ‘back pain’ ditentukan oleh beberapa faktor yaitu umur, aktivitas, faktor genetik, dan juga berat badan. Jadi, tidak menutup kemungkinan orang yang bertubuh kurus juga dapat terkena ‘back pain’.
Mitos keempat, berbaring menjadi obat terbaik untuk meredakan ‘back pain’.
Faktanya, penyebab ‘back pain’ bermacam-macam. Jika penyebabnya adalah otot, maka harus dilakukan terapi fisik. Dan, pada ‘back pain’ tertentu, berbaring bisa dianggap kurang tepat.
Artikel ini ditulis oleh: