Ilustrasi- Patung Firaun

Jakarta, Aktual.com– Allah SWT menurunkan al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk dan juga pelajaran. Isi dari al-Quran sendiri bukan hanya berkaitan dengan hukum-hukum saja, bahkan lebih banyak berisikan tentang kisah-kisah para Nabi dan Rasul-Nya.

Kisah-kisah tersebut bukan semata-mata dongeng yang biasa dibacakan oleh orang tua pada anaknya sewaktu tidur, tapi memang kisah tersebut nyata dan benar terjadi. Agus Susanto dalam bukunya Islam Itu Sangat Ilmiah menjelaskan tentang jasad firaun yang terselamatkan. Allah SWT berfirman dalam al-Quran Surat Yunus sebagai berikut.

وَجَاوَزْنَا بِبَنِي إِسْرَائِيلَ الْبَحْرَ فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُودُهُ بَغْيًا وَعَدْوًا حَتَّى إِذَا أَدْرَكَهُ الْغَرَقُ قَالَ آمَنْتُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلا الَّذِي آمَنَتْ بِهِ بَنُو إِسْرَائِيلَ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ آلآنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنْتَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ عَنْ آيَاتِنَا لَغَافِلُونَ

“Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam, berkatalah dia, “Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).”Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu, dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.” (QS. Yunus: 90-92).

Pada saat itu tidak ada seorang pun yang mempercayai akan hal itu, umat islam pun hanya sekedar percaya tanpa tau fakta yang sebenarnya, karena kisah tersebut telah terjadi 3000 tahun sebelumnya.

Akan tetapi pada tahun 1898, Maurice Bucaille dalam bukunya yang berjudul Bibel, Quran, dan Sains Moden mengatakan bahwa seorang peneliti bernama Loret telah menemukan mumi yang diduga kuat sebagai firaunnya pada zaman Nabi Musa As.

Lalu pada tanggal 8 Juli 1907, Ellioth Smith membuka perban-perban yang menyelubungi mumi tersebut dan memeriksa keadaannya. Smith menjelaskan bahwa mumi tersebut dalam keadaan baik walaupun ada beberapa kerusakan di beberapa bagian.

Pada bulan Juni 1975, Pemerintah Mesir memperbolehkan para peneliti untuk memeriksa bagian-bagian tubuh Fir’aun yang ditemukan serta mengambil gambarnya. Penelitian ini dititik beratkan pada penyebab kemaian Fir’aun dengan memeriksa tengkorak kepalanya. Dari hasil penelitian tersebut, disimpulkan bahwa kematian Fir’aun itu karena digulung oleh gelombang ombak.

Penelitian tersebut ternyata sesuai dengan ayat al-Quran, sekaligus memberikan kepercayaan serta keimanan yang sempurna bagi Umat Islam. Karena keimanan  kurang kokoh jika hanya didasarkan terhadap kepercayaan tanpa adanya bukti dan hal tersebut membuktikan bahwa isi yang ada di dalam al-Quran bukan hanya sekedar dongeng untuk memberi pelajaran atau peringatan saja. Akan tetapi benar-benar terjadi pada zaman dahulu.

Waallahu a’lam

(Rizky Zulkarnian)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arie Saputra