Petugas menghitung uang kertas mata uang rupiah di tempat penukaran uang (Money Changer) PT Ayu Masagung, kawasan Kwitang, Jakarta, Rabu (25/4). Kebijakan Bank Indonesia (BI) dalam menyikapi pelemahan nilai tukar rupiah ke depan sangat berpengaruh terhadap arah rupiah dalam jangka panjang. Jika salah langkah, maka rupiah berpotensi menyentuh level Rp 15.000 per dollar AS. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi bergerak melemah sebesar 27 poin menjadi Rp14.113 dibanding posisi sebelumnya Rp14.086 per dolar AS.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar tersebut dipicu faktor eksternal.

“Tekanannya masih dari eksternal karena The Fed berpotensi menaikkan suku bunga lebih agresif,” ujar Reny, Senin (25/6).

Selain itu, lanjut Reny, pasar juga tengah fokus menunggu rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) AS.

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji menilai pelemahan rupiah dipicu oleh sentimen perang dagang.

“Ini lebih disebabkan oleh sentimen eksternal berupa perang dagang sehingga memicu apresiasi dolar AS terhadap berbagai instrumen mata uang negara-negara lain termasuk rupiah,” ujar Nafan.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid