Dari domestik sendiri, analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada dalam risetny mengatakan, adanya rencana Bank Indonesia untuk melakukan relaksasi aturan uang muka Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau Loan To Value (LTV) yang saat ini tengah dibahas diharapkan akan cukup membantu terapresiasinya Rupiah meski tipis.
Di sisi lain, pergerakan Rupiah juga diharapkan turut terbantu dengan pergerakan dolar AS yang melemah terimbangi kenaikan Euro. Adapun kenaikan EUR setelah dirilisnya data indeks aktivitas bisnis Jerman dan Perancis yang lebih baik dari sebelumnya serta adanya pernyataan dari sejumlah elit politik di Italia yang tidak akan meninggalkan penggunaaan EURO.
“Adanya Bank Indonesia yang berencana melakukan relaksasi LTV kembali diharapkan diikuti dengan relaksasi lainnya untuk mengurangi dampak negatif dari kenaikan suku bunga,” ujar Reza.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid