Jakarta, Aktual.com – Tokoh Perempuan Muda Nahdlatul Ulama (NU) Margaret Aliyatul Maimunah, berharap Fatayat NU ke depan melahirkan kader-kader ulama cendekia perempuan yang mampu memberi solusi atas problem kebangsaan dan keumatan saat ini dan masa yang akan datang.

“Indonesia memerlukan banyak cendekiawan dan ulama perempuan untuk memberikan kontribusi dalam memecahkan masalah kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan,” katanya, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Minggu (20/9).

Menurut dia, pengalaman negara bangsa yang sejahtera di sejumlah negara maju menunjukkan bahwa negara-negara tersebut dikelola oleh banyak perempuan cerdas, terpelajar, intelektual atau ulama.

“Kehadiran banyak ulama perempuan niscaya akan memberikan dampak positif bukan hanya bagi kehidupan mereka saja, melainkan juga bangsa, negara dan dunia,” kata mantan Ketua Umum Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPPNU) tersebut.

Ia mengatakan, lebih dari itu perempuan-perempuan Indonesia tengah mengalami problem besar kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam berbagai bentuknya, dan berlangsung hampir di semua ruang dan waktu kehidupan.

Menurut dia, terbukanya akses pendidikan yang setara bagi laki-laki dan perempuan dan kehidupan demokrasi yang berkembang sehat akan membuka ruang bagi kaum perempuan untuk meraih kemajuan, keadilan dan kesejahteraan bersama.

“Saya sangat optimis akan terwujudnya harapan-harapan ini di masa depan,” kata Cicit KH. Bisri Syansuri (salah satu pendiri NU).

Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) menggelar Kongres ke-15 di Surabaya, 19-22 September 2015. Kegiatan yang dipusatkan di Asrama Haji Sukolilo Surabaya ini akan menentukan arah organisasi perempuan muda NU ini lima tahun ke depan.

Kongres juga membahas isu-isu aktual problem keumatan dan kebangsaan terutama masalah perempuan.

Artikel ini ditulis oleh: