Jakarta, Aktual.com – Para direktur Biro Investigasi Federal (FBI) dan Badan Keamanan Nasional (NSA) akan memberikan kesaksian dalam sidang pekan depan terkait klaim penyadapan dan bahwa Rusia mencampuri proses pemilihan presiden Amerika Serikat 2016.
Rencana kehadiran FBI dan NSA ini diungkapkan oleh Komite Intelijen Dewan Perwakilan Rakyat AS, Rabu (15/3) waktu setempat. Para pemimpin Komite mengatakan mereka tidak yakin bahwa Trump Tower disadap pada masa kampanye Pemilihan Presiden 2016 lalu.
Ketua Komite asal Partai Republik Devin Nunes dan Ketua fraksi Demokrat, Adam Schiff, mengatakan kepada para wartawan bahwa mereka tidak percaya bahwa telepon-telepon Presiden Donald Trump telah disadap karena Trump menyatakan klaim tersebut tanpa memberikan bukti.
Namun, para ketua menginginkan FBI memberikan keterangan apa pun dalam sidang komite Senin depan.
Sementara itu Direktur Biro Investigasi Federal (FBI), James Comey, berjanji akan mengumumkan secara resmi hasil kerja Biro menyelidiki isu penyadapan telepon Donald Trump dan pemerintah Rusia, selama Pilpres AS.
James Comey menyatakan telah berbicara dengan Senator Sheldon Whitehouse dan Lindsey Graham dan akan menjawab pertanyaan terkait keterlibatan Biro dalam pertemuan khusus. Graham sebelumnya meminta Comey menyerahkan bukti atas klaim Trump, jika teleponnya disadap Obama selama Pilpres seperti banyak dilaporkan media.
Isu penyadapan telepon Trump oleh Obama sebelumnya disampaikan Trump sendiri melalui akun Twitternya. Trump mengingatkan skandal penyadapan yang terjadi pada Presiden Richard Nixon yang memaksanya untuk mundur. Meski menyatakan demikian, dalam cuitan Trump tidak menyertakan bukti-bukti. (Ant)
Artikel ini ditulis oleh: