Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu tiba di Las Vegas untuk memberikan penghormatan dan dukungan kepada para petugas penyelamat. Kedatangannya itu menandai kali pertama ia, sebagai presiden, harus menghadapi masalah penembakan massal skala besar.
Para penyelidik telah memusatkan perhatian pada Marilou (62 tahun), yang pernah tinggal bersama Paddock dan meninggalkan Amerika Serikat menuju Filipina pada September.
Di Bandar Udara Internasional Los Angeles, FBI mendatangi pesawat yang membawa Marilou dari Manila dan kemudian membawa perempuan itu untuk menjalani pemeriksaan, kata dua pejabat AS yang mengetahui kasus itu.
Hingga Rabu siang, tidak ada indikasi bahwa Marilou mengetahui rencana Paddock untuk melakukan serangan, kata para pejabat itu.
FBI menanyakan kepada Marilou soal persenjataan yang dibeli Paddock, tranfer uang senilai 100.000 dolar AS ke sebuah bank Filipina –yang diperkirakan diperuntukkan bagi Marilou, serta soal apakah ia melihat ada perubahan perilaku pada Paddock sebelum Marilou pergi meninggalkan AS.
Saudara laki-laki Paddock, Eric, mengatakan kepada para wartawan bahwa transfer uang sebesar 100.000 dolar itu merupakan bukti bahwa “Steve mengurusi orang-orang yang dicintainya,” dan bahwa tampaknya Paddock ingin melindungi Marilou dengan mengirim uang itu ke luar negeri sebelum serangan.
Marilou tiba di Manila pada 15 September, terbang ke Hong Kong pada 22 September dan kembali ke Manila pada 25 September. Ia berada di Manila sampai ketika ia terbang ke Los Angeles pada Selasa malam, menurut keterangan seorang petugas imigrasi Filipina.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid
















