Jakarta, Aktual.com – Langkah yang ditempuh para petinggi ‘The Federal Reserve’ AS yang urung menaikan suku bunganya atau ‘Fed Fund Rate’ telah memicu ketidakpastian terkait kebijakan suku bunga tersebut.
Kondisi itu telah menjadi sentimen negatif bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang nyaris tak dapat dorongan positif. Hal ini karena market global bereaksi negatif terhadap sikap The Fed itu.
“Fed fund rate belum memberikan hasil signifikan pada Wallstreet, sehingga market global belum memberikan pengaruh banyak terhadap laju IHSG,” jelas analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya dalam analisis hariannya, Jumat (17/6).
William menegaskan, laju IHSG bergerak dalam fase konsolidasi. Sebetulnya kondisi ini lebih baik, apalagi ditambah capital outflow yang terjadi juga dalam jumlah yang sedikit.
“Sehingga pergerakan IHSG berpotensi untuk menguji target support di level 4.802,” ungkap dia.
Sementara itu, sentimen positif yang dapat menjadi pendongkrak pergerakan IHSG untuk menguat hari ini berasal dari rilis data perekonomian BI Rate yang dilansir turun sebesar 25 basis poins (bps) menjadi 6,5 persen.
“Kekuatan naik masih terlihat cukup besar dengan target resistance di level 4.886. Makanya meski ada sentimen negatif global, peluang IHSG menguat masih ada. Tetap waspadai sentimen yang ada,” ungkap dia.
Sementara itu, lanjut William, potensi penurunan harga komoditas minyak mentah dunia yang mulai terlihat, juga akan memberikan pengaruh positif terhadap emiten yang berkaitan dengan komoditas.
Untuk itu, kata dia, dengan minimnya sentimen positif yang menghampiri bursa saham domestik mesti disimapi para pelaku pasar dengan mempertimbangkan saham-saham berikut ini. Yaitu, KLBF, WTON, INDF, PWON, TBIG, BMRI, BBNI, WIKA dan SMCB.
Laporan: Bustomi
Artikel ini ditulis oleh: