Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubenur di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (17/11). Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan Suku Bunga Bank Indonesia sebesar 7,50 persen. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/aww/15.

Jakarta, Aktual.com — Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo memastikan jika The Fed menaikkan suku bunganya pada akhir tahun ini maka akan membuat stabilitas pasar keuangan global lebih rendah.

“Kalau dipastikan akhir tahun kondosi Fed Fun Rate naik, ini membuat stabilitas pasar keuangan di global lebih rendah,” kata Agus saat ditemui seusai sholat di Perkantoran BI Jakarta, Jum’at (20/11).

Lebih lanjut ia menjelaskan, ketika di negara maju seperti AS menaikkan suku bunga, tentu akan membuat tekanan pada mata uang negara berkembang, termasuk Indonesia.

Akan banyak dana yang keluar dari negara berkembang dengan menekan pada transaksi modal dan finansial sehingga negara berkembang mengalami kelambatan ekonomi.

Namun demikian, Agus mengungkapkan bahwa ia telah melakukan berbagai upaya dalam menangani tekanan terhadap rupiah.

“Dewan Gubernur telah memutuskan untuk melakukan penyesuaian posisi moneter kita, dimana kita akan memeberikan giro wajib minimum lebih rendah pada giro wajib minimum primer,” pungkas Agus.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan