“Rumah sakit ini telah menjadi simbol persahabatan yang kuat antara Rusia dan Indonesia, dan saya bangga RSUP Persahabatan telah berkembang menjadi salah satu pusat medis nasional dengan spesialisasi penyakit pernapasan,” ujarnya.
Dubes Lyudmila juga mengapresiasi kepemimpinan dan administrasi RSUP Persahabatan yang terus merawat warisan Rusia dan mempertahankan fasilitas yang telah terpasang di rumah sakit tersebut lebih dari 50 tahun.
“Saya tahu masih ada elevator dan mesin cuci warisan Rusia yang masih bisa digunakan sampai sekarang,” katanya.
Direktur Utama RSUP Persahabatan Mohammad Ali Toha berharap pemberian hibah alat kesehatan dari pemerintah Rusia dapat menjadi momentum meningkatkan kerja sama kedua negara dalam bidang kesehatan.
Ia ingin dokter-dokter Indonesia dan Rusia dapat mengikuti program pertukaran untuk transfer pengetahuan dan pembelajaran tentang kemajuan teknologi di bidang kedokteran.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid