Jakarta, Aktual.co — Omset kerajinan batu akik yang ditekuni warganya di Desa Datarnangka, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat setiap bulannya mencapai puluhan miliar rupiah.

“Omset batu akik setiap kepala keluarga rata-rata minimal Rp5 juta setiap bulannya dan saat ini sudah ada sekitar 300 kepala keluarga yang menekuni kerajinan batu akik, bahkan sudah ada seorang warga yang omsetnya dalam sebulan mencapai Rp400 juta,” kata Kepala Desa Datarnangka, Aris Slamet di Sukabumi, Selasa (21/10).

Menurut Aris, sampai saat ini sudah ada dua kampung yang warganya menekuni kerajinan membuat batu akik yakni di Kampung Datarnangka dan Garduh. Bahkan, usaha kecil menengah ini sudah mulai menjalar ke kampung-kampung lainnya dan warga pun banyak yang beralih mata pencahariannya menjadi pengrajin batu hiasan ini.

Lebih lanjut, batu akik yang dihasilkan ini mayoritas untuk ekspor seperti ke negara-negara di Asia, Eropa, Afrika dan lain-lain. Bahkan, sekitar 80 persen hasil kerajinan batu akik ini untuk ekspor dan sisanya baru di pasarkan di dalam negeri atau pasar lokal. Walaupun omsetnya sudah puluhan miliar setiap bulannya, tetapi masih ada kekurangan seperti belum terbentuknya lembaga yang menaungi para pengrajin bahkan alatnya pun masih tradisional.

“Kami berharap, ada bantuan tambahan untuk warga khususnya yang baru saja merintis. Usaha batu akik ini sudah ditekuni warga puluhan tahun dan ternyata hasilnya bisa menyekolahkan anak mereka hingga lulus kuliah,” tambahnya.

Sementara, salah seorang pengrajin batu akik di Kampung Datar Nangka, Oman (57) mengatakan dirinya sudah bergelut di usaha ini selama 32 tahun dan setiap bulannya omset atau pendapatan bersihnya sekitar Rp5 juta. Dengan usahanya ini, Oman yang memiliki lima orang anak sudah berhasil mengkuliahkan anak sulungnya menjadi dokter, perawat dan satu lagi sedang kuliah di STISIF Sukabumi.

“Alhamdulillah, dari batu akik saya bisa menyekolahkan anak saya hingga menjadi dokter dan saat ini tinggal dua anak saya yang masih duduk di bangku sekolah dasar dan SMP,” tambahnya.

Untuk pelanggan, warga tidak perlu sulit lagi, karena sudah ada ratusan pelanggan yang setiap waktu datang ke kampung ini hanya untuk berburu batu akik. Walaupun bahan utamanya tidak seluruh hasil tambang di Sukabumi, tetapi batu akik Sagaranten ini sudah terkenal karena kualitas dan hasil gosokannya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka