Jakarta, Aktual.com — Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, menyoroti fenomena masyarakat yang belakangan ini lebih memilih menghubungi petugas pemadam kebakaran (Damkar) dibandingkan melapor kepada kepolisian saat menghadapi berbagai persoalan.

“Ketika masyarakat merasa laporannya diabaikan atau prosesnya berbelit, mereka akan mencari institusi lain yang dianggap lebih responsif. Fakta bahwa Damkar menjadi pilihan pertama untuk berbagai masalah yang sebenarnya berada dalam ranah kepolisian menunjukkan ada yang tidak beres dan perlu dibenahi,” tegas Abdullah, Selasa (25/11/2025).

Abdullah menegaskan, kondisi ini merupakan alarm penting yang harus dijadikan evaluasi menyeluruh bagi Polri. Anggota Fraksi PKB itu mendesak agar kepolisian terus berbenah.

Ia mengingatkan bahwa kepercayaan publik tidak akan menurun tanpa sebab. Salah satu faktor utama, menurutnya, adalah banyaknya laporan masyarakat yang tidak ditindaklanjuti secara cepat dan tuntas oleh aparat kepolisian.

“Masyarakat akhirnya enggan melapor ke polisi. Mereka lebih memilih menghubungi Damkar karena merasa penanganannya lebih cepat. Ini harus menjadi bahan introspeksi bagi Polri,” lanjutnya.

Atas dasar itu, ia mendorong Polri untuk melakukan pembenahan, mulai dari perbaikan sistem pelayanan publik, peningkatan respons terhadap laporan masyarakat, hingga penguatan integritas aparat di lapangan. Menurutnya, pemulihan kepercayaan publik hanya dapat dilakukan melalui tindakan nyata dan perbaikan berkelanjutan.

“Saya mendorong Polri untuk melakukan pembenahan struktural maupun kultural. Kepercayaan publik adalah modal utama bagi institusi penegak hukum. Ini bukan sekadar kritik, tetapi ajakan untuk memperbaiki diri demi pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.”

Artikel ini ditulis oleh:

Eka Permadhi