Jakarta, Aktual.com — Direktur Energi Watch Indonesia, Ferdinand Hutahaean mempertanyakan langkah pemerintah menggunakan Kapal Pembangkit Listrik atau Marine Vessel Power Plant (MVPP). Pasalnya menurut Ferdinand MVPP tidak efisien.

“Ya memang ada banyak hal yang masih jadi pertanyaan besar kita akan kapal listrik atau yang disebut dgn MVPP tersebut” ujarnya di Jakarta, Minggu (17/1).

Ia menilai banyak yang janggal dalam proses tender kapal litrik tersebut. Hingga sekarang MVPP berkekuatan 120 MW tersebut baru sampai 1 unit.

Selain itu ia melihat mekanisme sistem sewa yang digunakan pemerintah berpotensi menjadi pemborosan, dalam argumennya menyatakan kebijakan itu seperti beternak pembangkit diesel / PLTD pada era Dahlan Iskan.

“Tidak ada bedanya dengan beternak pembangkit diesel / PLTD era Dahlan Iskan. Ini sangat boros,” tambahnya.

Ia meminta agar PLN bersikap terbuka dan berani transparan untuk mengungkap ke publik tentang harga sewa kapal sehingga publik bisa membuktikan efektivitas kapal pembangkit listrik tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta