Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan perang terhadap narkoba. (ilustrasi/aktual.com)
Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan perang terhadap narkoba. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com-Departemen Luar Negeri Filipina ingin memperdalam kerjasam militer dengan Rusia, demikian dikatakan oleh pejabat bidang pertahanan, Rabu (15/9).

Kerjasama yang diharapkan meliputi penanggulangan terorisme serta upaya memberikan bantuan kemanusian dan penanganan bencana. Sebelumnya pada 7 September di sela-sela International Military-Technical Forum Army 2016 Menteri Muda Pertahanan Filipina urusan Keuangan dan Perlengkapan, Raymundo Elefante, bertemu dengan Deputi Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Antonov.

“Kedua pihak menekankan keinginan dan komitmen mereka untuk meningkatkan hubungan militer Filipina-Rusia,” kata pernyataan yang dipasang Duta Besar Filipina untuk Rusia, Carlos Sorreta, di halaman Facebook-nya.

Deplu Filipina mengatakan kedua pihak juga telah membahas peluang-peluang kerja sama, antara lain pada bidang keamanan dan teknis, obat-obatan militer dan penjagaan perdamaian.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengadakan pembicaraan bilateral dengan Presiden Rusia Dmitry Medvedev di Vientiane, Laos, pekan lalu, di sela-sela pertemuan puncak para pemimpin negara-negara anggota ASEAN dan negara-negara mitra.

Duterte, yang menyebut Medvedev sebagai seorang “teman”, mengatakan dalam jumpa pers, ketika ia baru tiba dari Laos, bahwa ia merasa senang bisa bertemu dengan Medvedev.

Duterte menolak memberikan keterangan lebih rinci mengenai hasil pembicaraan bilateralnya dengan Medvedev.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara