Makasar, Aktual.com — Sutradara ternama asal Makassar Riri Riza menyatakan untuk film terbarunya berjudul “Athirah” direncanakan sudah tayang pada Juli 2016 mendatang atau setelah Lebaran tahun depan.
“Proses syuting film Athirah sudah selesai, tinggal ditayangkan. Mudah-mudahan setelah Lebaran tahun depan sudah bisa kita tayangkan,” kata Riri Riza di Makassar, Jumat (28/8).
Dalam proses syuting film tersebut, kata dia, memang sudah dilaksanakan sejak beberapa waktu lalu dan selesai sebelum bulan puasa 2015.
Namun demikian, dirinya belum bersedia menjelaskan secara detail terkait film yang telah diselesaikannya itu dan memilih fokus membicarakan tentang ajang pencarian film di Makassar bertajuk “Makassar SEA Screen Academy 2015”.
“Nantilah kalau waktunya tiba. Untuk promosi kalau dipromosi sebelum waktunya juga percuma. Untuk saat ini kita bahas saja agenda yang dilakukan di Makassar SEA Screen Academy 2015,” katanya.
Sekedar informasi, “Athirah” merupakan film Indonesia yang diproduksi Miles Film dan disutradai Riri Riza. Film yang syuting di beberapa lokasi di Makassar dan kabupaten Sengkan, Wajo dan Kota Pare-pare, Sulawesi Selatan itu melibatkan sejumlah atris ternama seperti Cut Mini, Jajang C Noer dan Arman Dewarti.
Untuk film ini sendiri kuranag lebih menceritakan, tentang perjalan hidup dari ibu Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang selalu mampu menyelesaikan masalah dengan selalu berpikiran positif.
Sementara itu, untuk kegiatan ” Makassar SEA Screen Academy 2015″ yang saat ini digelar di Makassar, kata dia, bertujuan mencari film karya para sineas berbakat dari Kawasan Timur Indonesia (KTI) untuk digarap secara serius di perusahaan produksi film nasional.
“Para pembuat film dari KTI kami undang untuk mengajukan gagasan film khusus. Mereka (sineas) yang bisa mengikuti kegiatan ini adalah pembuat film dari kota Makassar dan Indonesia secara umum dengan tema film “Pulang dan Terhubung Kembali: Cerita Cerita dari Timur”,” ujarnya.
Bagi para Sineas Indonesia Timur, pihaknya menegaskan hanya mencari gagasan yang orisinal, memiliki karakteristik regional yang kuat, realitas secara ekonomi dan memiliki potensi pasar nasional dan internasional.
Pendiri dan Direktur ‘Makassar-SEAScreen’ itu menjelaskan, pihaknya selaku penyelenggara akan memilih tiga produser atau sutradara terbaik untuk selanjutnya membuat sebuah konsep berupaya rancangan gagasan film, skenario, dan rancangan produksi termasuk penjadwalan dan budget film berdurasi 75-90 menit.
Tim yang terpilih itu, kata dia, kemudian akan mengikuti dua tahapan lokakarya intensif pada bulan Maret dan Agustus 2016 untuk menghasilkan konsep, skenario dan rancangan produksi yang akan dipilih oleh para juri final pada pertemuan ketiga di bulan maret.
Bagi tim yang terpilih, menurut dia, juga berpeluang mendapatkan subsidi produksi, dukungan sponsor teknis produksi dan mitra produksi dari perusahaan produksi film nasional.
Artikel ini ditulis oleh: