Jakarta, aktual.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai media visual memiliki kekuatan besar dalam menyampaikan pesan integritas antikorupsi kepada publik. Wakil Ketua KPK, Ibnu Basuki Widodo, menyebut film dan pariwara mampu menjangkau emosi penonton secara lebih langsung dibanding ceramah verbal.
Ia menjelaskan bahwa pesan antikorupsi yang disampaikan melalui karya audiovisual dapat berubah menjadi narasi yang menggerakkan. “Melalui film, pesan itu menjelma menjadi cerita yang mengunggah dan membangkitkan empati,” ujar Ibnu dalam puncak Apresiasi Pariwara Antikorupsi dan ACFFEST 2025, Jum’at (28/11/2025).
Menurutnya, pendidikan integritas membutuhkan pendekatan kreatif agar nilai kejujuran tertanam sejak dini. Ia menilai film dapat menunjukkan contoh kuat tentang perilaku jujur, sehingga penonton memahami makna antikorupsi melalui pengalaman emosional, bukan hanya ajakan umum.
Ibnu menjelaskan bahwa pesan visual juga efektif memperluas jangkauan kampanye integritas. Materi kreatif yang ditayangkan di ruang publik, layanan digital, hingga ruang pelayanan diyakini dapat menghadirkan pesan antikorupsi secara konsisten kepada masyarakat.
KPK menilai pendekatan ini penting karena korupsi merupakan persoalan sistemik, menegaskan perlunya kolaborasi seluruh lapisan masyarakat.“Korupsi adalah extraordinary crime, sehingga penanganannya juga harus luar biasa,” kata Ibnu.
Ia pun mengapresiasi para sineas, pelajar, kreator muda, dan komunitas yang berpartisipasi dalam AKWES dan ACFFEST 2025. Menurutnya, setiap karya, termasuk dari peserta yang tidak meraih penghargaan, tetap menjadi bagian dari gerakan besar pemberantasan korupsi di Indonesia.
Ibnu menyerukan ajakan agar pesan integritas terus bergerak lewat karya kreatif. Ia mengatakan konsistensi para pembuat film dan pembuat konten adalah energi penting untuk perjalanan panjang menuju Indonesia yang bebas dari korupsi.
(Muhammad Hamidan Multazam)
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain

















