Jakarta, Aktual.com — Kejuaraan Dunia Karate U-21 resmi berakhir Minggu (15/11) kemarin. Indonesia yang bertindak sebagai tuan rumah menempati posisi keempat klasemen akhir perolehan medali dengan menyabet empat emas.
Hasil ini merupakan rekor sendiri buat tim merah putih, sebab, Indonesia bukanlah tim yang diperhitungkan sejak sembilan kali even tersebut digelar.
“Alhamdullilah kami semua puas dengan hasil yang ditorehkan atlet-atlet Indonesia hari pertama, kedua, ketiga, sampai hari terakhir. Peningkatan mereka luar biasa ketimbang persiapan kami pada tahun-tahun lalu,” demikian kata Pelatih Kepala Mursalim Badoo, kepada wartawan, baru-baru ini.
Keberhasilan Indonesia meraih peringkat empat diakui Mursalim tak lepas dari status Indonesia sebagai tuan rumah, selain tentunya latihan (try out atau ujicoba) tahun ini cukup banyak, sekitar satu setengah bulan. Padahal, di tahun sebelumnya hanya seminggu.
“Selain itu, atlet yang diturunkan untuk tahun ini full team (35 orang). Biasanya kalau kami main ke negara luar hanya dua atlet saja yang dibawa. jadi semangat kebersamaan atlet-atlet yang mendukung itu tidak ada. Jadi seperti itu,” ungkapnya.
Indonesia sebenarnya menargetkan perunggu di setiap nomor. Namun, hasil kemarin tentu saja patut dibanggakan.
Mursalim menyebutkan, faktor finansial yang menjadi penyebab karateka Indonesia kurang bersaing jika bertanding di Mancanegara. Untuk itu, ia berharap ke depannya pihak swasta dan pemerintah bisa memperhatikan karateka-karateka Indonesia.
“Semua persoalan cabang olahraga pasti ujung-ujungnya masalah uang. Bapak angkat memang ada tapi mungkin mereka menganggap kalau kejuaraan-kejuaraan yang sifatnya singel event seperti ini dianggap remeh, hanya kejuaraan antara menuju SEA Games dan Asian Games. Beda dengan negara luar, yang sifatnya kejuaraan seperti ini justru diperhatikan.”
“Selama ini kan kalau atlet yang dikirim ke luar negeri adalah ‘best on the best’, dua orang. Kalau sekarang kan benar-benar ‘full team’, jadi kelihatan atlet-atlet potensi yang ada tersebar di daerah,” bebernya
Dia kembali berharap, dengan hasil ini bisa menjadi pertimbangan bagi pemerintah dan ‘stake holder’ lainnya untuk lebih memperhatikan nasib atlet Tanah Air.
Artikel ini ditulis oleh: