Jakarta, Aktual.co —Finlandia melakukan reformasi besar-besaran di kebijakan pendidikannya.

Negara yang selama ini dianggap sukses dalam mengelola kebijakan pendidikannya mulai mengubah fokus pendidikan yang berorientasi “subyek” menjadi berorientasi “topik”.

Apa maksudnya?

Begini contohnya. Seorang murid yang mengambil jurusan tata boga, dengan pengkhususan studi layanan kafetaria, maka tidak akan diajarkan lagi dan diwajibkan ada untuk kuliah matematika, sejarah atau bahasa. Mata kuliah yang akan diajarkan lebih ke arah bagaimana menulis bahasa asing dan cara komunikasi yang benar dengan klien kafetaria.  

Lalu, bagaimana dengan beberapa murid berprestasi yang lebih tertarik ke dunia keilmuan? Pemerintah Finlandia ternyata memilih menyekolahkan murid-murid tersebut ke sekolah-sekolah yang ada di negara-negara tetangganya yang sesuai dengan minat dan prestasi murid tersebut.

Keputusan ini dibuat karena jumlah murid yang berprestasi tidak banyak. Agar fokus, mereka disekolahkan ke sekolah lain yang memang cocok dengan minat murid itu.

“What we need now is a different kind of education to prepare people for working life. We therefore have to make the changes in education that are necessary for industry and modern society,” kata Wali Kota Helsinki Pasi Silander kepada The Independent beberapa waktu lalu.

Tentu ini membuat banyak guru di Finlandia “gerah”. Mereka yang terbiasa dengan pola pendidikan berorientasi “subyek” harus mengubah cara pandangnya untuk lebih fokus ke “topik”.

“Overhaul” kebijakan pendidikan di negara ini direncanakan selesai sampai 2020.

Artikel ini ditulis oleh: