Karyawati menunjukkan mata uang Yuan di salah satu tempat penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (30/11). Dana Moneter Internasional (IMF) secara resmi memasukan Yuan ke dalam special drawing rights (SDR) atau aset cadangan internasional sebagai mata uang elite dunia, menyusul dolar AS, euro, poundsterling Inggris, dan yen Jepang. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww/15.

Jakarta, Aktual.com – Lembaga pemeringkat global Fitch mengatakan risiko “hard landing” (pelambatan ekonomi secara mendadak sehingga mengakibatkan guncangan) bagi perekonomian Tiongkok dan depresiasi tajam lebih lanjut mata uang yuan telah berkurang dalam jangka pendek.

“Ada tanda-tanda stabilisasi dalam ekonomi Tiongkok … respon kebijakan di Tiongkok akan memungkinkan negara itu mengelola pertumbuhan secara bertahap ke tingkat yang berkelanjutan dan menghindari ‘hard landing’,” menurut laporan terbaru Fitch Ratings tentang risiko ekonomi di Asia Pacifik, Rabu (26/10).

Laporan itu datang ketika pertumbuhan PDB Tiongkok tetap stabil di 6,7 persen untuk tiga kuartal berturut-turut, dengan tanda-tanda menggembirakan termasuk meningkatnya volume angkutan kereta api dan keuntungan industri.

Lembaga-lembaga riset dan bank-bank investasi besar telah menaikkan proyeksi mereka untuk pertumbuhan PDB Tiongkok setahun penuh. Ekonom bank sentral Tiongkok Ma Jun mengatakan Tiongkok pasti akan merealisasikan target pertumbuhan 6,5 hingga 7,0 persen tahun ini.

Berkat overhaul industri berkelanjutan dan regulasi makro yang efektif oleh pemerintah, “hard landing” telah menjadi semakin tidak mungkin.

Tetapi Fitch mencatat bahwa ketergantungan pada ekspansi kredit untuk mendukung perekonomian berkontribusi memenuhi target pertumbuhan jangka pendek, tetap menambah ketidakseimbangan makroekonomi jangka panjang.

Fitch mengatakan “risiko depresiasi tajam yuan hampir tidak akan terjadi,” mengutip jalan yang lebih lambat untuk kenaikan suku bunga di Amerika Serikat sebagai faktor pendukung.

Ia memperkirakan perbaikan yuan terhadap dolar akan memungkin terdepresiasi secara bertahap.

Mata uang Tiongkok, renminbi atau yuan, mengakhiri penurunan beruntun pada Rabu, karena tingkat kurs tengahnya menguat 39 basis poin menjadi 6,7705 terhadap dolar AS, menurut Sistem Perdagangan Valuta Asing Tiongkok.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka