Jakarta, Aktual.co —Proses seleksi Dirjen Pajak masih berlangsung dan empat nama sudah berada di tangan Presiden Joko Widodo. Namun, beberapa calon tersebut diduga memiliki harta kekayaan yang tidak wajar. Atas dasar tersebut, Forum Transparansi untuk Transparansi Anggaran (Fitra) meminta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan tindakan sama seperti yang dilakukan KPK ke Komjen Pol Budi Gunawan (BG).
“Kalau ada calon Dirjen Pajak yang diduga memiliki rekening gendut, bisa langsung di ‘BG’ saja oleh KPK,” ujar Koordinator Investigasi dan Advokasi FITRA, Uchok Sky Khadafi dalam rilisnya. Uchok menjelaskan hal ini penting dilakukan agar jabatan setingkat Dirjen Pajak bebas dari korupsi dalam bentuk rekening gendut.
Dirinya menilai, KPK harus bergerak cepat dan tidak mendiamkan saja soal calon Dirjen Pajak yang memiliki rekening gendut. “Kalau KPK hanya mendiamkan saja, pasti opini publik akan menyerang KPK bahwa mereka tidak adil, tebang pilih, dan bermain politik,” jelasnya.
Di sisi lain, Wakil Ketua KPK menjelaskan jika memang ada calon Dirjen Pajak yang memiliki harta terlalu banyak maka pengawas internal patut mempertanyakan, karena jika harta yang didapatnya tidak sesuai profil maka disinyalir didapat secara ilegal. “Kalau terlalu banyak, artinya ada yang patut dipertanyakan,” ucapnya.
Wakil Ketua KPK, Zulkarnaen, pernah mengatakan, istilah rekening gendut sebenarnya bukan istilah hukum. Karena itu jika ada seseorang yang memiliki rekening gendut namun saat mencari hartanya dengan legal tidak menjadi masalah. “Hanya jika rekening gendut itu tidak sesuai profil itu yang akan didalami,” tutur Zulkarnaen.
Meski begitu dia menjelaskan penelusuran rekening gendut yang menerpa peserta calon Dirjen Pajak sebenarnya bisa dilakukan internal Kementerian Keuangan yakni Inspektorat Pengawasan Umum (Irwasum).
“Kalau itu mestinya dilakukan oleh internal mereka dulu untuk memeriksa setiap pegawainya apakah harta yang dimilikinya sesuai profil atau tidak. Gajinya dan penghasilannya berapa. Hartanya didapat dari mana saja, hibahnya dari mana,” pungkas dia.















