Pengunjuk rasa meneriakkan yel-yel menolak rencana revitalisasi Teluk Benoa dalam aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Jumat (29/1). Ratusan pengunjuk rasa dari berbagai elemen yang tergabung dalam Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi (ForBali) turun ke jalan untuk menolak rencana revitalisasi kawasan perairan itu menyusul adanya wacana proyek tersebut akan berjalan terus. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/aww/16.

Jakarta, Aktual.com-Koordinator Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi (ForBali) Wayan Gendo Suardana menyebut saat ini gerakan rakyat menolak reklamasi Teluk Benoa terus ditekan oleh fitnah dan kriminalisasi.

“Saya juga mendapatkan kabar bahwa di beberapa daerah seperti di Klungkung, rakyat mengalami intimidasi berupa tekanan untuk menurunkan bendera perjuangan ForBali,” tulis Gendo dalam akun Facebook pribadinya Sabtu (10/9).

Ia meminta agar masyarakat yang tergabung dalam ForBali untuk waspada dan siaga melawan fitnah dan intimidasi yang dilakukan oleh pihak manapun. Ia juga meminta intimidasi tidak membuat perjuangan menolak reklamasi surut.

“Tetap kibarkan panji-panji perjuangan kita. Kibarkan sesegera mungkin panji-panji perjuangan, dirikan baliho-baliho dan berbagai atribut perjuangan,” ujarnya.

Anggota Dewan Penasihat Walhi juga tetap menyuarakan tuntutannya batalkan Perpres No. 51 tahun 2014. Selain itu, dia juga menuntut DPRD Bali agar menerbitkan rekomendasi agar mendesak Gubernur Bali bersurat kepada pemerintah pusat untuk mengembalikan Teluk Benoa sebagai kawasan konservasi perairan.

“Mari kita berjuang menyelamatkan Teluk Benoa demi penyelamatan pesisir Nusantara dari kerakusan. Atasnama semangat Pancasila dan NKRI kita akan terus berjuang terus sampai batas terakhir kita. Tolak Reklamasi Teluk Benoa dengan kedok apapun!”

Artikel ini ditulis oleh: