Pelalawan, Aktual.com – Sejumlah sekolah SMA Negeri di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau tidak mampu menampung siswa baru pada Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2022.
Fenomena ini terjadi setiap tahunnya di pusat pemerintahan Kabupaten Pelalawan. Namun demikian, pihak sekolah selalu dipaksakan untuk menambah ruang kelas belajar bagi siswa yang tidak tertampung. Ada tiga SMA Negeri dan satu SMK Negeri, hal itu masih belum cukup untuk menampung calon siswa baru yang membludak.
Ditambah lagi, saat ini Kecamatan Pangkalan Kerinci menjadi tempat perpindahan penduduk yang cukup besar dari berbagai daerah, bahkan luar provinsi untuk mencari pekerjaan di Negeri Seiya Sekata khususnya di pusat pemerintahan Kabupaten Pelalawan yaitu Pangkalan Kerinci. Tentunya, hal itu sangat berpengaruh terhadap jumlah sekolah di SMAN dan SMKN di Kecamatan Pangkalan Kerinci.
Dari penelusuran tim media ini. Hasil pendataan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pelalawan tercatat 136 siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri di Kecamatan Pangkalan Kerinci yakni SMA 1 dan SMA 2.
Hal ini mendapat tanggapan dari Forum Aktivis Peduli Pendidikan Pelalawan (FP3) melalui Koordinator SMA sederajat, Tauhid Marifatullah, S.IP, Senin (8/8) di Sekretariat Jalan Pemda Pangkalan Kerinci.
Kurang lebih sebanyak 100 siswa yang belum tertampung di sekolah SMA Negeri. Menurut, aktivis yang sedang melanjut S2 ini persoalan ini harus menjadi kekhawatiran bagi pihak Pemkab maupun legislatif agar anak-anak tersebut bisa sekolah.
“Persoalan PPDB ini sudah menjadi catatan setiap tahun, selalu dilakukan penambahan kelas, namun hal itu masih belum cukup untuk mengatasi membludaknya calon siswa baru, sebab setiap tahun siswa yang tidak tertampung terus bertambah,” ucap Tauhid Marifatullah S.IP
Lanjut Tauhid, menyarankan bahwa DPRD Pelalawan maupun Pemkab Pelalawan harus memikirkan jangka panjang dengan membuka sekolah baru SMA Negeri. Agar persoalan tersebut tidak kembali terjadi pada PPDB tahun depan.
“Tentunya, diharapkan Pemkab Pelalawan maupun DPRD Pelalawan memikirkan jangka panjang ini. Terlebih saat ini kewenangan SMA dan SMK berada di Dinas Pendidikan Provinsi Riau, hal itu diharapkan adanya korelasi antara Pemkab Pelalawan dengan Pemerintah Provinsi,” terang Tauhid.
Ditambah Tauhid, sedangkan untuk sekolah SMP Negeri satu tahun belakang ini sudah bertambah dengan hadir SMPN 5 Pangkalan Kerinci cukup mampu mengatasi membludaknya siswa yang masuk tahun ini.
“SMPN saja di Kecamatan Pangkalan Kerinci sudah bertambah, harusnya SMA Negeri juga demikian, agar masuk dan keluarnya siswa seimbang,” tutup Aktivis Riau ini.***
Artikel ini ditulis oleh:
Ikhwan Nur Rahman