Ribuan guru honorer Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) kembali melakukan aksi yang ke tiga hari di Depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (12/2/2016). Aksi yang telah berlangsung selama tiga hari itu menuntut pemerintah untuk merealisasikan janji pengangkatan status sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

Jakarta, Aktual.com — Ketum Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih, mempertegas bahwa dua rekannya meninggal dunia usai memperjuangkan hak-haknya di depan Istana Negara. Penegasan Titi ini sekaligus sebagai jawaban atas pernyataan Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Hendro Pandowo.

“Saya enggak melihat langsung, tapi dapat laporan, ketika pulang kemudian sakit, tidak dapat menahan sakit akhirnya menutup usia. Inilah faktanya. Bahwa artinya semangat teman-teman ditunjukkan sampai menutup usia,” kata Titi di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (12/2).

Diungkapkan dia, meninggalnya dua honorer usai mengikuti aksi karena kelelahan mengikuti demo pada hari pertama Rabu (10/2) lalu. Setelah memutuskan pulang karena sakit, keduanya tidak tertolong dan menutup usia.

“Enggak (dilokasi), meninggalnya setelah demo. Setelah pulang karena enggak kuat, terus kemudian pulang, dirumah meninggalnya. Seperti itu,” jelas Titi.

Apakah meninggalnya dua honorer usai mengikuti aksi disampaikan juga kepada Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno?

“Kami belum sempat kesitu (lapor), karena waktunya sangat sedikit. Kami hanya memberikan info-info yang mengarah pada kebijakan yang kami inginkan. Tapi kami sudah kami sampaikan ke Pak Sulis (PGRI) mengena fakta seperti ini,” demikian Titi.

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Hendro Pandowo menyebut kabar meninggalnya dua honorer tidak benar alias hoax. Hendro menanggapi pernyataan anggota DPD RI Fahira Idris dan Sekjen Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I), Denny Agung Setiawan.

Artikel ini ditulis oleh: