Jakarta, Aktual.co — Forum Kilometer Nol Borobudur, Kabupaten Magelang, Jateng menyuguhkan sejumlah film indie beberapa komunitas sineas muda pada pergelaran di Pendopo Dunia Tera sekitar 500 meter timur Candi Borobudur, Sabtu (6/6) malam.
Sejumlah film indie yang disajikan pada pergelaran FKN putaran kelima hingga menjelang tengah malam tersebut, antara lain berjudul Untukmu Bapak (Produksi Laboratorium Ma’arif Tegalrejo), Coretan Terakhir (SMA Negeri 2 Kota Magelang), Ode Buat Yang Terbuang (Kayu Pinus Production).
Selain itu, Dudu Prahu Dluwang (SMA Tidar Kabupaten Magelang), Gerabah (Koperasi Sineas Mandiri), Tiga Kurir (Anak Matahari Muntilan) dan Ganang (3G Production SMP Negeri 3 Tempuran Kabupaten Magelang).
Pemutaran film indie itu pun diselingi dengan sejumlah pementasan, seperti musik solo oleh Dindy dari kelompok Ruang Malam Yogyakarta melalui lagu-lagu karyanya dengan iringan gitar tunggal. Selain itu, tarian dengan konsep pengembangan teori segitiga oleh Project Matematarika Yogyakarta (Caprina Puspita, Ajeng Dwi Kartika S, dan Nia Agustina).
Setelah pemutaran film tersebut, para sutradara menjadi narasumber diskusi dengan peserta kalangan seniman serta penikmat seni di Magelang dan sekitarnya, dipandu pegiat FKN Arif Sulaiman.
Koordinator FKN Munir Syalala mengatakan pemutaran film indie tersebut, selain untuk mengapresiasi karya para sineas muda dengan komunitas masing-masing di daerah itu, juga mempertemukan mereka dalam suatu forum dengan semangat persaudaraan.
“Supaya dapat saling menjajaki tentang perkembangan sinematografi di daerah ini dan mengembangkan produksi film yang lebih baik dan berkualitas pada masa mendatang,” katanya.
Dia mengatakan, tentang ide yang menarik diangkat oleh para sineas muda di daerah setempat menjadi karya film indie, terutama bersumber dari kehidupan sehari-hari dan pesan-pesan tentang nilai-nilai kepribadian manusia.
Dia mengatakan film Untukmu Bapak dengan sutradara Hari Kristianto menyangkut kebanggaan seorang anak terhadap ayahnya meskipun menjadi pekerja kasar, sedangkan Coretan Terakhir dengan sutradara Adam Ghozali tentang sifat-sifat anak remaja yang sedang mengalami perkembangan kehidupan menuju kedewasaan.
Selain itu, film Ode Buat Yang Terbuang dengan sutradara Agung Djamet tentang alat-alat pertukangan, Ganang dengan sutradara Lisa Purwanti dan Erna Yuni Indarwati tentang keasyikan anak-anak bermain play station. Suatu permainan dengan bersumber dari kemajuan teknologi yang merambah masyarakat pedesaan.
Film berjudul Tiga Kurir dengan sutradara Galoeh Kurniawan tentang semangat perjuangan melawan penjajahan Belanda. “Sedangkan film Dudu Prahu Dluwang tentang pergaulan remaja dan Gerabah tentang kerajinan tradisional gerabah Borobudur, merupakan film dokumenter,” katanya.
Dia mengemukakan perkembangan produksi film indie di daerah setempat akan semakin maju pada masa mendatang. “Mereka selama ini menyertakan karya filmnya dalam berbagai kesempatan festival, dengan meraih prestasi yang membanggakan bagi daerah kami,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu