Jakarta, Aktual.com – Forum Silaturahmi Takmir Masjid kementrian/ Lembaga dan BUMN menggelar Seminar Nasional Kemasjidan dengan Tema Mewujudkan Masjid Sebagai Media Penyebar Islam Rahmatan Lil ‘Alamin dan Pemersatu Bangsa di Aula Masjid Istiqlal Jakarta, Kamis (27/12).
Pembahasan dalam seminar adalah masjid tidak boleh dijadikan tempat berkampanye ataupun berpolitik, bahkan bendera bendera partai pun dilarang untuk berkibar di masjid dengan alasan bahwa masjid adalah tempat semua umat muslim dan bukan tempat golongan tertentu saja.
“kami menolak politisasi masjid dan harus mengembalikan posisi masjid sebagai tempat peribadatan, pendidikan, persatuan bangsa. Kita jelas melarang politisasi sampe masuk kedalam masjid yg dapat memecah belah bangsa” ujar Sekjen Ikatan Alumni Suriah Indonesia, Muhammad Najih Arromadloni, M.Ag.
Ia berharap masjid sebagai pemersatu bangsa, karena dinilai saat ini indonesia sedang menghadapi persoalan disintegrasi yaitu adanya polarisasi yang kentara di masyarakat menjelang pilpres dan pileg 2019.
“Seperti ketika penceramah menyampaikan materi politik maka otomatis memecah belah jamaahnya, ditambah aktifitas kampanye di masjid itu dapat menodai masjid” lanjut Najih Arromadloni.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid