FPMI yang beranggotakan kader muda lintas partai dan generasi muda dari berbagai organisasi, kini semakin diminati, baik oleh kalangan mahasiswa, organisasi kepemudaan, maupun tokoh senior
FPMI yang beranggotakan kader muda lintas partai dan generasi muda dari berbagai organisasi, kini semakin diminati, baik oleh kalangan mahasiswa, organisasi kepemudaan, maupun tokoh senior

Pasuruan, Aktual.com – Forum Politisi Muda Indonesia (FPMI) Jawa Timur meluncurkan langkah baru dalam mengawal pelaksanaan Pilkada serentak di Jawa Timur, dengan mengusung semangat inklusivitas bagi seluruh kelompok masyarakat, termasuk kelompok rentan.

FPMI yang beranggotakan kader muda lintas partai dan generasi muda dari berbagai organisasi, kini semakin diminati, baik oleh kalangan mahasiswa, organisasi kepemudaan, maupun tokoh senior.

Bertempat di Warung Jati, Gondang Wetan, Pasuruan, Jawa Timur, FPMI mengadakan sebuah forum edukasi politik yang dikemas dalam bentuk talkshow dan deklarasi bertema “Mengawal Pilkada Inklusif untuk Kelompok Rentan di Jawa Timur.”

Acara yang digelar pada Sabtu (9/11) ini bertujuan untuk mendorong demokrasi yang lebih adil dan merata, bukan hanya untuk kalangan elit, tetapi untuk semua lapisan masyarakat.

Talkshow yang digelar ini berhasil mengundang berbagai organisasi kepemudaan, organisasi kemahasiswaan, komunitas, serta kelompok rentan. Hadir pula para penyelenggara dan pengawas pemilu. Talkshow ini didorong oleh kegelisahan anak-anak muda akan sistem demokrasi yang dianggap sering kali hanya menguntungkan pihak tertentu.

Empat narasumber utama dari latar belakang yang berbeda turut berbagi pandangan. Mereka adalah Rusdi Sutedjo, calon Bupati Kabupaten Pasuruan yang juga merupakan putra asli Pasuruan; Rudi Satria, pengamat politik dan pakar hukum; Wawan Pristiawan, akademisi dari STIB Banyuwangi; dan Ahmad Fuad Rahman, Presidium Nasional FPMI dari Jawa Timur sekaligus tokoh politik di Kota Malang.

Para pembicara menyampaikan pesan kuat bahwa pemuda tidak boleh apatis terhadap politik. “Anak muda harus berani tampil dalam kancah politik. Demokrasi harus menjadi milik semua orang, tanpa terkecuali,” kata Ahmad Fuad Rahman.

Para pembicara pun menegaskan bahwa demokrasi di Indonesia harus benar-benar merata, mencakup kelompok rentan seperti kaum difabel dan perempuan.

Forum ini mencerminkan visi FPMI untuk menumbuhkan semangat kalangan muda dalam menjaga demokrasi yang inklusif, di mana semua pihak dapat terlibat dan berperan aktif. Slogan “Muda Beraksi, Menjaga Demokrasi” menjadi simbol semangat FPMI dalam memperjuangkan demokrasi yang lebih adil di Jawa Timur.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan