Polemik Kontrak Karya PT Freeport Indonesia (Aktual/Ilst.Nelson)

Mamuju, Aktual.com – Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) Pimpinan Kota Mamuju Provinsi Sulawesi Barat meminta upaya bersama agar perusahaan PT Freeport di Provinsi Papua segera dinasionalisasi dan tidak lagi dikuasai dan dinikmati pihak asing.

“PT Freeport adalah kekayaan bangsa yang mesti dinasionalisasi tanpa syarat, sebagai kekayaan bangsa dan negara ini,” kata Ketua FPPI Mamuju, Muhammad Suyuti di Mamuju, Sabtu (12/12).

Ia meminta agar pemerintah tidak lagi membiarkan PT Freeport yang merupakan perusahaan tambang emas di Papua dikelola pihak asing, namun mesti dikelola bangsa ini sebagai sumber ekonomi negara.

“Jangan lagi di perpanjang kontrak dengan pihak negara asing, Freeport yang dikuasasi asing tidak mengkontribusi pembangunan bangsa ini, jadi harus dikelola sendiri, FPPI di Mamuju akan tetap mendesak pemerintah menasionalisasi Freeport dengan terus melakukan demonstrasi,” katanya.

Menurut dia, organisasi FPPI sebagai organisasi kepemudaan di Indonesia telah melakukan aksi unjuk rasa diberbagai kota di Indonesia secara serentak pada (10/11) termasuk di Mamuju untuk mendesak pemerintah menasionalisasi Freeport.

“Negara ini dirugikan karena kekayaannya hanya dikelola negara lain, saatnya perusahaan raksasa itu dimiliki sendiri bangsa ini, untuk memperkuat bangsa dan negara ini,” katanya.

Ia juga menyatakan bahwa FPPI menolak tambang uranium dikeloladi Kecamatan Tapalang Mamuju, sehingga tidak ada pihak lain apalagi pihak luar yang mencoba mengelola tambang uranium.

“Uranium tidak boleh dikelola, sehingga kami juga berharap agar pemerintah tidak membiarkan kekayaan yang terkandung di Kecamatan Tapalang itu dikelola pihak lain apalagi pihak luar,” katanya.

Menurut dia, pihaknya akan melindungi kekayaan alam seperti tambang uranium yang menjadi kekayaan negara yang akan turun temurun dijaga generasi bangsa ini.

Artikel ini ditulis oleh: