Meulaboh, aktual.com – Ketua Dewan Pakar Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Provinsi Aceh, Dr H Taqwaddin Husin menegaskan jumlah kerugian akibat bencana alam di Indonesia mengalami penurunan sejak tahun 2017.
“Hal tersebut terjadi karena meningkatnya kegiatan kesiapsiagaan terhadap bencana masyarakat, telah berpengaruh signifikan dalam meminimalisir jumlah korban dan kerugian harta benda,” kata Dr Taqwaddin di Meulaboh, Jumat (27/12).
Menurutnya, pada tahun 2017 terjadi 185 kali bencana dengan kerugian mencapai Rp1,8 triliun.
Kemudian pada tahun 2018 lalu terjadi 294 kejadian bencana dengan kerugian Rp848 miliar.
Pada tahun 2019 ini, terjadi peningkatan tajam kejadian bencana mencapai 753 kali, namun jumlah kerugian harta benda sebesar Rp154 miliar.
“Ini artinya, dalam tahun 2019 ini, sekali pun jumlah kejadian bencana meningkatkan tajam, tetapi karena meningkatnya kesiapsiagaan maka kerugian dapat diminimalisir serendah mungkin,” tambahnya.
Hal ini merupakan fakta nyata betapa pentingnya kita perlu mengoptimalkan kesiapsiagaan bencana.
Dr Taqwaddin, yang juga Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh ini, juga mengajak masyarakat merawat ingatan atau melawan lupa terhadap segala bencana yang pernah dialami, termasuk bencana gempa dan tsunami.
“Hal ini penting, agar kita semakin bijak dalam bertindak dan berperilaku,” sebutnya. (Eko Priyanto)
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin