Antusias sejumlah anak pada hari pertama sekolah di SDN Manggarai 17 Pagi, Jakarta Selatan, Senin (18/7/2016). Usai libur Idul Fitri, para siswa kembali beraktivitas mengikuti pelajaran di sekolah untuk tahun ajaran 2015-2016.

Tanjungpinang, Aktual.com – Fraksi Golkar mengusulkan agar Tanjungpinang, Ibu Kota Kepulauan Riau menjadi kota pendidikan, karena sektor perdagangan dan industri tidak berkembang.

Anggota Fraksi Golkar, Ade Angga yang juga Wakil Ketua DPRD Tanjungpinang dari Fraksi Golkar dalam acara “Ngopi Bareng AJI di salah satu kedai kopi Tanjungpinang, Kamis (11/8), mengatakan permasalahan listrik dan air yang sudah bertahun-tahun terjadi menjadi penghambat dalam mengembangkan sektor perindustrian dan perdagangan.

“Pengembangan sektor pendidikan lebih menarik, dan memungkinkan berkembang pesat, dari pada berupaya mengembangkan sektor industri dan perdagangan yang terhambat listrik dan air,” ujarnya.

Ade mengemukakan sektor industri dan perdagangan tidak dapat dipaksa untuk dikembangkan di Tanjungpinang, kecuali daya listrik dan kapasitas air memadai.

Pengembangan sektor pendidikan secara terarah seharusnya menjadi pilihan yang akan mendorong Tanjungpinang semakin maju. Salah satu faktor pendukungnya yakni pelajar dan mahasiswa cukup konsumtif sehingga usaha kecil menengah dapat berkembangan pesat.

“Di daerah lain, yang fokus mengembangkan sektor pendidikan, tampak lebih maju. Ini mungkin perlu ditiru untuk kemajuan Tanjungpinang,” ujarnya.

Ade mengatakan Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah harus merevisi visi dan misinya bila pada Pilkada 2019 terpilih kembali menjadi kepala daerah.

“Visi misi kepala daerah dan wakil kepala daerah masih terdapat pengembangan industri dan perdagangan,” katanya.

Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah tidak merespons usulan Ade. Di Tanjungpinang juga sudah berkembang sektor pendidikan. Dia mengakui investasi di bidang industri belum berkembang, karena permasalahan listrik. Sebanyak 11 investor yang ingin membuka usaha di Tanjungpinang, batal menanamkan modalnya, karena terkendala listrik.

Salah satunya, perusahaan plastik dan galangan kapal. Perusahaan ini tidak jadi menanamkan modalnya karena terhambat daya listrik.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan