Jakarta, aktual.com – Fraksi PKS di DPR-RI mengecam keras tindakan biadab pasukan Israel yang melakukan serangan ke sejumlah jamaah yang tengah beribadah di Masjid Al-Aqsa. Menurutnya serangan keji pasukan zionis di saat ibadah bulan Ramadan itu, sangat melukai perasaan umat Islam.
“Bulan Ramadan adalah bulan suci umat Islam, maka sangat wajar jika banyak umat Islam di Palestina ingin banyak beribadah di Masjid Al-Aqsa. Tindakan Pasukan Israel yang berdalih jamaah melebihi batasan waktu yang ditetapkan pemerintah Israel semakin menunjukkan arogansi Israel sebagai penjajah. Apalagi Israel telah menyabotase kewenangan pengelolaan Masjid Al-Aqsa yang semestinya oleh Dewan Urusan Wakaf Islam di bawah otoritas Yordania berdasar hukum internasional,” terang Wakil Ketua Fraksi PKS, Sukamta dalam keterangan tertulis, Rabu (5/4) kemarin.
Sukamta menyebut tindakan Israel yang semakin brutal tanpa mengindahkan hukum internasional ini karena adanya standar ganda yang selama dilakukan oleh Amerika dan negara-negara barat. Adanya sikap standar ganda ini menyebabkan tekanan internasional terhadap Israel tidak berarti apa-apa.
“Israel merasa bebas melakukan kekejian karena tidak ada konsekuensi apapun atas tindakannya. Tidak ada embargo ekonomi sebagaimana dilakukan Amerika dan Barat terhadap Kuba, Korea Utara, Iran dan Syiria. Tidak ada pengucilan keikutsertaan dalam pentas olahraga oleh organisasi olahraga dunia sebagaimana dilakukan terhadap Rusia. Israel terus jadi anak emas Amerika dan negara barat, ini biang keladinya,” ujar Sukamta.
Anggota Komisi I DPR-RI ini pun mendesak pemerintah Indonesia untuk segera menyikapi serangan Israel ke Masjid Al-Aqsa.
“Selain dengan memberikan kecaman, pemerintah diharapkan proaktif melakukan komunikasi ke komunitas internasional untuk mencegah terulang kembali serangan keji Israel di Masjid Al-Aqsa,” tutur Sukamta.
Seperti diketahui, beredar video di media sosial Pasukan Israel melakukan serangan ke sejumlah jamaah yang tengah beribadah di Masjid Al-Aqsa pada Selasa (4/4) malam. Sejumlah media melaporkan sedikitnya 80 orang terluka dan puluhan jamaah ditangkap.
Artikel ini ditulis oleh:
Megel Jekson