Haris mengklarifikasi laporan oleh tiga institusi, yaitu Polri, TNI, dan BNN yang melaporkan Haris pada Selasa (2/8/2016) kemarin. Laporan itu terkait cerita Freddy Budiman beberapa saat sebelum eksekusi mati. Kesaksian Freddy disampaikan saat Haris memberikan pendidikan HAM kepada masyarakat pada masa kampanye Pilpres 2014.

Jakarta, Aktual.com – Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar mengakui terpidana mati Freddy Budiman tidak menyebut nama-nama pejabat yang diduga terlibat bisnis narkoba.

“Tidak ada (Freddy sebut nama),” ujar Haris di Jakarta, Selasa (9/8).

Namun Haris membeberkan punya beberapa informasi lain di luar tulisannya yang beredar luas. Dan informasi itu hanya akan dibeberkan jika sudah ada kejelasan hukum. “(Namun) Tidak bisa saya sebutkan (sekarang),” kata dia.

Haris juga membantah punya bukti-bukti keterlibatan pejabat BNN, Polri dan TNI dari keterangan yang disampaikan Freddy saat berbincang dengannya. Dia juga mengaku terpojok dengan kabar yang meminta dirinya untuk memberikan bukti.

Kata dia, saat ini KontraS dan berbagai elemen sipil lain menganggap masih banyak petunjuk yang bisa digali dari keterangan Freddy Budiman. Karena itu mereka masih lakukan pengumpulan informasi, serupa seperti yang dilakukan lembaga lain seperti Badan Narkotika Nasional (BNN).

Momen ini menurut dia juga bisa dimanfaatkan untuk mengonsolidasikan semua elemen bangsa untuk memberantas kejahatan narkoba dan tidak dilakukan secara terpisah-pisah. “Karena tidak mungkin keterlibatan oknum hanya dari satu institusi. Mereka berbagai peran dan berlindung di balik lembaga dan jabatannya,” kata dia. (Antara)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara