Jakarta, Aktual.com – PT Freeport (PTFI) mengutuk aksi mogok karyawan-nya yang berujung pada tindakan anarkis dengan memblokade akses utama ke wilayah kerja PTFI di Checkpoint 28 dan Terminal Bus Goronggorong Timika dan melakukan pembakaran sejumlah kendaraan serta bangunan sebelum dapat dikendalikan oleh aparat keamanan pada sekitar pukul 23:00 WIT, Sabtu (19/8).

Vice President Corporate Communication PTFI, Riza Pratama menyatakan pihaknya mendukung tindakan aparat yang dengan tegas menangani permasalahan di lapangan.

“Kami menyampaikan dukungan dan penghargaan kepada aparat keamanan atas respon cepatnya dalam mengendalikan situasi kemarin,” katanya secara tertulis, Minggu (20/8).

Aksi ini dimulai pada Sabtu sekitar pukul 14:00 WIT, para pelaku aksi tersebut sempat menguasai dan membakar Checkpoint, Gorong-Gorong dan juga membakar sejumlah peralatan dan fasilitas perusahaan dan sepeda motor karyawan di lokasi tersebut.

Beberapa fasilitas di lokasi-lokasi lain di Timika juga mengalami kerusakan. Setidaknya empat karyawan kontraktor mengalami cedera ringan akibat aksi ini, dan telah dirawat di fasilitas kesehatan perusahaan.
 
Pembubaran paksa
Seorang warga bernama Sahbrin (34) dilaporkan tertembak peluru karet saat aparat membubarkan paksa ribuan karyawan mogok yang memblolade ruas jalan utama PT Freeport Indonesia, tak jauh dari Check Point 28 Timika, Sabtu (19/8) malam.

Humas RSUD Mimika Lucky Mahakena di Timika, Sabtu, mengatakan korban kini tengah dirawat intensif di Unit Gawat Darurat RSUD Mimika.

“Korban tertembak di bagian belakang. Sekarang masih dalam perawatan,” kata Lucky.

Aksi pembubaran paksa massa karyawan mogok dari lokasi pertigaan jalan tambang Freeport tersebut dimulai sekitar pukul 20.00 WIT.

Ratusan anggota Brimob dibantu TNI serta melibatkan sebuah mobil baracuda dan panzer memukul mundur massa ke arah Check Point 28 dan sebagian ke arah Jalan Freeport lama menuju Kota Timika.

Aparat juga menggunakan mobil water canon menghujani massa dengan tembakan gas air mata sehingga massa kocar kacir menyelamatkan diri.

Massa yang marah sempat membakar pos sekuriti di Check Point 28 lalu menyebar ke Kota Timika untuk menuju Terminal Gorong-gorong dan Kantor PT Petrosea di Jalan Cenderawasih.

Massa merusak dan membakar fasilitas perkantoran di Terminal Gorong-gorong serta merusak perkantoran, mess karyawan dan belasan kendaraan di PT Petrosea.

Sebelumnya, pada Sabtu siang, massa karyawan mogok membakar kendaraan Toyota LWB, truk trailer konteiner dan truk tanki air serta sebuah peralatan eksavator di jalan tambang Freeport di sekitar Check Point 28 Timika.

(Reporter: Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka