Jakarta, Aktual.com — Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli mengaku geram dengan PT Freeport Indonesia yang hingga saat ini belum juga melakukan divestasi.
Menurutnya, hal itu disebabkan oleh adanya pejabat di Indonesia yang masih bermental inlander atau takut dengan intervensi pihak asing, bahkan beberapa pejabat negara juga kerap mudah disogok.
“Freeport selalu cari alasan untuk tidak divestasi. Macam-macam alasannya. Kenapa berani begitu? Mohon maaf, pejabat kita gampang disogok. Sebenarnya saya tidak perlu minta maaf juga,” kata Rizal dalam acara Rembuk Nasional Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-JK di Jakarta, Selasa (20/10).
Rizal pun mengapresiasi langkah Presiden Jokowi yang dengan tegas memberikan syarat Freeport untuk melakukan divestasi sebelum perpanjangan kontrak sudahlah benar. Terlebih, terkait kontrak, Freeport juga ditegaskan untuk tunduk kepada UU yang berlaku.
“Kalau Freeport lakukan (divestasi), kita mau negosiasi. Kalau enggak mending kembalikan itu kontrak. Resminya kan gitu,” ujarnya.
Ia berharap, Pemerintah bisa dengan kompak memojokan posisi Freeport harus dengan memberi syarat-syarat yang sedianya dapat memberikan keuntungan lebih banyak untuk Indonesia.
“Tapi sayang ada Menteri kebelinger yang maunya (negosiasi) sekarang. Pasti Freeport tandatangan kalau dipepet. Karena mereka bisa rugi. Tapi mental kita masih mental inlander. Kita sudah 70 tahun merdeka masih inlander. Sama orang asing aja takut,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan