Usir Freeport Dari Indonesia (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com — Ulah Freeport selama ini banyak membuat repot pemerintah Indonesia. Selain tidak mau menjalankan UU Minerba soal pembangunan smelter, tidak mau membayar dividen, bahkan belakangan tidak mau menyetor dana jaminan untuk membangun smelter US$530 juta.

“Selama ini, Freeport selalu mengerjai (akalin) kita. Soal harga komoditas yang dia jual, mereka selalu membanting harganya. Sehingga dividennya kecil. Sekarang saatnya mengerjai Freeport. Karena Freeport McMoran juga terbiasa seperti itu (mengerjai),” tegas pengamat ekonomi Yanuar Rizki kepada Aktual.com, Selasa (2/2).

Untuk itu, kata dia, pemerintah Indonesia tidak perlu takut dengan segala ancaman dari Freeport Indonesia.

“Freeport itu tidak hebat, jangan takut. Itu bagian dari war game dia saja. Apalagi saat ini Freeport tidak lagi berpengaruh terhadap perpolitikan Amerika Serikat,” jelas dia.

Lebih lanjut dikatakan, tahun lalu pemerintah sudah dikerjai Freeport dengan memperpanjang ekspor minerba. Dengan janji dari Freeport, akan membangun smelter. Tapi nyatanya Freeport masih ingkar janji.

Untuk itu, dengan adanya kebijakan pelarangan ini akan memukul kinerja keuangan dan revenue di holdingnya sana, Freeport McMoran.

“Kenapa Freeport ngotot ingin tetap ekspor? Karena larangan ekspor ini sangat kontribusi keuangan Freeport sana. Itu akan memukul ‘revenue driver’ mereka. Biarin saja. Biar mereka merasakan juga,” tandas Yanuar.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Bambang Gatot menegaskan, keputusan untuk tak menerbitkan rekomendasi ekspor dikarenakan Freeport Indonesia masih belum juga menyetorkan dana jaminan kesungguhan sebesar US$530 juta atau sekitar Rp7,3 triliun.

Jumlah itu sedianya merupakan bagian dari komitmen investasi dalam pembangunan fasilitas pemurnian dan pengolahan atau smelter tembaga di Gresik, Jawa Timur.

“Sampai sekarang Kami masih menunggu detil penempatan dana tersebut. Jadi rekomendasi ekspor belum bisa diterbitkan,” jelas Bambang.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka