SPBU VIVO (Foto: Istimewa)
SPBU VIVO (Foto: Istimewa)

Jakarta Aktual.com – Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) Noviandri menunding Menteri ESDM, Ignasius Jonan tidak konsisten untuk meningkatkan kualitas BBM karena telah memberikan izin kepada PT Vivo Energy untuk menjual BBM jenis Ron 88.

Lagipula dia merasa tidak adil bahwa SPBU yang baru saja di resmikan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan itu bertempat di lokasi yang mudah di akses, sedangkan Pertamina menjalankan penyaluran BBM Penugasan berupa Ron 88 juga pada tempta 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).

“Ron 88 pernah dicap oleh pemerintah sebagai barang busuk melalui ketua tim tata kelola migas dan melarang Pertamina menjualnya. Dan tentunya sebagai perusahaan negara, harus tunduk dengan keputusan pemerintah, walau Pertamina harus mengeluarkan biaya untuk merubah infrastruktur dan mode kilang,” kata dia secara tertulis, Jumat (27/10).

“Dengan diresmikannya SPBU swasta (Vivo) ini oleh pemerintah semakin menyakinkan bahwa yang menjadi kompetitor Pertamina bukan SPBU (Vivo) tersebut, tetapi kompetitor sebenarnya adalah Pemerintah, dan rakyat harus tahu soal ini,” tuturnya.

Kemudian yang tidak luput dari perhatiannya, dia merasa heran dan mempertanyakan motif menteri ESDM, Ignasius Jonan melakukan peresmian atas peluncuran SPBU tersebut.

“Hal yang mengherankan dan tentunya menjadi pertanyaan publik bahwa peresmian SPBU tersebut di lakukan oleh pejabat pemerintah dalam hal ini Mentri ESDM beserta jajaran pejabatnya, apa maksud dari semua ini? Tanya Novi.

Terlebih dalam proses undangan peliputan kepada media, biasanya dilakukan perusahaan penanggung jawab, sekalipun suatu proyek yang diresmikan merupakan penugasan dari pemerintah.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby