Pongki Nangolngolan. H (Pranata Humas Ahli Muda Kementerian Perdagangan RI)

Hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat pada hakikatnya merupakan suatu sarana yang sangat berperan dalam membina dan mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik di sekolah. Dalam hal ini sekolah merupakan bagian yang integral dari sistem sosial yang lebih besar, yaitu masyarakat. Sekolah dan masyarakat memiliki hubungan yang sangat erat dalam mencapai tujuan sekolah, oleh karena itu hubungan sekolah dengan masyarakat harus dibina suatu hubungan yang harmonis.

Menurut Purwanto, Ngalim (1993:189-190) Secara kongkrit lagi, tujuan diselenggarakan hubungan sekolah dan masyarakat adalah: Mengenalkan pentingnya sekolah bagi masyarakat; Mendapatkan dukungan dan bantuan morel maupun finansial yang diperlukan bagi pengembangan sekolah; Memberikan informasi kepada masyarakat tentang isi dan pelaksanaan program sekolah; Memperkaya dan memperluas program sekolah sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat; Mengembangkan kerja sama yang lebih erat antara keluarga dan sekolah dalam mendidik anak-anak.

Menurut Nawawi, Hadari (1988:73) Tugas-tugas pokok atau beban kerja humas suatu organisai atau lembaga dapat disimpulkan sebagai berikut: Memberikan informasi dan menyampikan ide (gagasan) kepada masyarakat atau pihak-pihak yang membutuhkannya. Menyebarluaskan informasi dan gagasan-gagasan itu agar diketahui maksud atau tujuannya sertakegiatankegiatannya termasuk kemungkinan dipetik manfaatnya oleh pihak-pihak diluar organisasi; Membantu pimpinan yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukannya; Membantu pimpinan mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan informasi yang akan disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu. Dengan demikian pimpinan selalu siap dalam memberikan bahan-bahan informasi yang up-to-date; Membantu pimpinan dalam mengembagkan rencana dan kegiatan-kegiatan lanjutan yang berhubungan dengan pelayanan kepada masyarakat (Publicservice) sebagai akibat dari komunikasi timbal balik dengan pihak luar, yang  ternyata menumbuhkan harapan atau penyempurnaan policy atau kegiatan yang telah dilakukan oleh organisasi.

Hakikatnya fungsi manajemen humas dalam kegiatan di lembaga pendidikan, antara lain: Mampu sebagai mediator dalam menyampaikan komunikasi secara langsung (tatap muka) dan komunikasi tidak langsung (media pers) kepada pimpinan lembaga dan public intern (guru, karyawan, dan peserta didik); Mendukung dan menunjang kegiatan yang berkaitan dengan mempublikasi lembaga pendidikan; Menciptakan suatu citra yang positif terhadap lembaga pendidikannya.

Pada dasarnya humas atau public relations sangat dibutuhkan dalam sebuah perusahaan untuk membangun image yang positif. Namun tidak hanya dalam sebuah perusahaan, pada sebuah lembaga sosial seperti lembaga pendidikan yang merupakan tempat untuk untuk menyalurkan ilmu pada generasi penerus bangsa juga memerlukan fungsi manajemen humas.

Pada era global dimana segala sesuatunya sudah meningkat lebih cepat baik dalam masalah pendidikan maupun teknologi akan menciptakan perubahan-perubahan pada aspek kehidupan. Oleh karena itu lembaga pendidkan juga harus mampu menyeimbangi perubahan tesebut. Pada era global lembaga pendidikan juga harus berani menghadapi persoalan global yang mungkin timbul akibat adanya perubahan pada aspek kehidupan masyarakat, khusunya mengantisipasi opini negatif dari masyakarat. Untuk menghadapi persoalan global dan mengantisipasi opini negatif suatu lembaga pendidikan memerlukan humas sebagai fungsi manajemen.

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano