Jakarta, Aktual.com – Kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada G20 dinilai berhasil dalam membuat Indonesia di perhitungan di mata dunia internasional.
Pasalnya, momentum G20 tidak hanya ajang internasional, tetapi Presiden Jokowi juga memikirkan bagaimana agar acara tersebut dapat memberikan dampak yang kongkret bagi bangsa Indonesia.
“Sejauh yang saya amati cukup sukses itu sebagian besar agenda-agenda, Presiden Jokowi dan timnya itu selalu intens apa pun yang dilakukan G20 harus berdampak positif dan konkret bagi kepentingan Indonesia,” ujar Pakar Hubungan Internasional Universitas Indonesia Prof. Evi Fitriani seperti yang dikutip dari keterangannya, Selasa (27/9).
Menurut Guru Besar Hubungan Internasional UI ini, bila melihat peran Presidensi negara sebelum-sebelumnya, nampak sekedar acara seremonial, tidak memberikan efek bagi rakyatnya.
“Nah saya pikir itu nilai lebih yang tidak dikejar oleh presiden-presiden sebelumnya. Kalau presiden-presiden sebelumnya kan pokoknya asal nanti sukses ada foto-foto dia diberi selamat itu sudah cukup,” kata dia.
Namun, hal tersebut berbeda jauh ditangan pemerintah Indonesia, dimana hasil dari G20 berdampak positif bagi masyarakat Indonesia secara riil, hingga semua kementerian lembaga memainkan peran mereka masing-masing.
“Kelihatannya Presiden Jokowi mengejar sampai konkret apa sih yang kita dapatkan dari G20 ini bagi rakyat Indonesia secara riil, itu dikejar loh sama beliau (Jokowi), jadi semua kementerian yang punya keterkaitan di G20 terus mengkonkretkan hasil-hasil yang ada di G20 menurut saya ini bagus,” ucap Prof Evi.
Pemerintah menurut Evi, cukup serius menyelenggarakan G20 ini dan secara subtansi dinilai cuku berhasil. Hal ini didukung dengan langkah sosialisasi yang masif kepada masyarakat Indonesia, bahkan kepada masyarakat dunia lewat kunjungan-kunjungan kerja Presiden ke beberapa negara Eropa dan Asia.
“Jadi kelihatan sekali pemerintah ini berusaha mensosialisasikan dan memperlihatkan kepada masyarakat Indonesia, kepada masyarakat dunia ke negara-negara G20 yang lain gitu, kita serius dan memang berhasil menyelenggarakan secara substansi,” ujar dia.
Prof Evi pun mengakui strategi pemerintah Indonesia dalam memfasilitasi seluruh perwakilan negara di G20 saat menggelar rapat. Pasalnya, ada beberapa negara Eropa bahkan Amerika Serikat (AS) menolak kehadiran perwakilan Rusia, dan Pemerintah Indonesia mengambil langkah tepat dengan menggelar rapat di atas kapal.
“Beberapa orang yang saya ajak bicara, ini surprise dan mereka kagum dengan keseriusan Indonesia menjaga, mengawal dan menyelenggarakan meeting-meeting ini gitu ya. Bahkan kita itu yang sangat kreatif loh, artinya gini misalnya kita kan harus memikirkan banyak negara-negara itu kan tidak mau satu ruangan dengan perwakilan Rusia, nah Indonesia ini kreatif akhirnya diselenggarakan di atas kapal, jadi kalau mau out harus nyebur ke laut, kan kreatif. Jadinya dipaksa duduk di situ tidak bisa walkout ketika delegasi Rusia ngomong,” jelasnya.
“Jadi saya pikir panitia pusat Indonesia, seluruh penyelenggara di Indonesia itu bekerja sudah cukup serius dan saya melihat di mana-mana itu G-20. Apa yang dilakukan Indonesia untuk g20 sejauh ini sudah cukup baik sudah cukup bagus,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu