Jakarta, Aktual.com — Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong mengemukakan bahwa, saat ini pemerintah sedang membuat kajian-kajian soal untung-rugi bergabung dengan Trans Pacific Partnership (TPP)

“Saat ini pemerintah sedang membuat kajian-kajian soal untung-rugi bergabung dengan negara-negara Pasifik Rim yang dipimpin Amerika Serikat,” kata Menteri Lembong di hotel Js Luwansa Kuningan Jakarta, Senin (7/12).

Mekanisme pengkajian, selain dilakukan antar instansi pemerintah, pemerintah juga akan mengundang lembaga lembaga riset swasta.

Dari hasil kajian itu, menjadi dasar bagi Menteri Lembong untuk disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.

Namun dalam perkiraan Menteri Lembong, Indonesia masih perlu waktu persiapan selama tiga tahun sebelum bergabung dengan TPP.

Bagi menteri Lembong, bergabung dengan TPP merupakan upaya membuka pasar yang lebih luas bagi produk ekspor Indonesia.

Ia membandingkan Indonesia dengan Vietnam sebagai anggota TPP, produk Vietnam bisa masuk ke negara-negara di kawasan anggota tanpa bea masuk.

Sebaliknya bagi negara non anggota seperti Indonesia, produknya akan dikenai bea masuk 10 hingga 20 persen. Sedangkan margin atau keuntungan industri rata-rata hanya 8 hingga13 persen.

Akibatnya kata menteri Lembong, banyak investor Indonesia pindah ke Vietnam, saat sepuluh tahun lalu produksi tekstil Vietnam hanya seperlima dibanding Indonesia. Namun sekarang angka mereka sudah tiga kali lipat dari Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan