Jakarta, Aktual.com — Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengatakan bahwa secara pribadi dirinya menolak keterlibatan Indonesia sebagai anggota dalam Trans Pasific Partnership (TPP) yang digagas Amerika Serikat (AS).
Meskipun, sambung dia, Duta Besar AS untuk Indonesia Robert O Blake sudah menjelaskan tentang TPP kepada DPR RI.
“Saya secara pribadi tetap menolak karena (Indonesia) masih jauh dari kata siap, kalau di suatu saat ini Indonesia sudah kuat maka mungkin bisa bergabung,” kata Fadli usai menerima kunjungan Duta Besar AS Robbert Blake, di Gedung DPR RI, Senayan, Rabu (4/11).
Ia beralasan, dengan kondisi perekonomian Indonesia yang lemah saat ini agak sulit berkompetisi dengan pengusaha-pengusaha yang ada dalam keanggotaan tersebut.
“Situasi seperti sekarang bebarapa tahun ini masih agak sulit, bahkan TPP ini di AS-nya sendiri masih menjadi satu debat yang cukup kuat,” ucap politikus Gerindra itu.
Menurut dia, bila Indonesia dengan ketidaksiapannya tetap dipaksakan, maka tinggal memilih apakah akan menjadi pemenang atau hanya menanggung kekalahan saja.
“Hakekat dari politik luar negeri kita ini kan kepentingan nasional, ketika kita bergabung dengan organisasi internasional itu harus menjadi dasar ada tidak kepentingan nasional yang kita dapat disitu. Karena di dalam percaturan seperti itu selalu ada yang menang dan kalah, kita ini di posisi mana,”
“Kalau kita yakin dan siap akan menjadi pemenang masyarakat banyak mendapat keuntungan maka itu boleh saja. Tapi bila kita hanya menjadi pasar, maka kita hanya menjadi loser,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang