Yerusalem, Aktual.com – Seorang gadis asal Palestina berusia 13 tahun, ditembak mati sesudah mencoba menusuk seorang petugas Israel di permukiman Tepi Barat pada Sabtu (23/1) waktu setempat, yang terbaru dalam serangkaian serangan berdarah dalam beberapa bulan.
Banyak di antara penyerang itu masih berusia muda dan pembunuhan oleh pasukan keamanan Israel terhadap sebagian dari mereka memicu pertanyaan di sekitarnya dan luar negeri.
Polisi mengatakan Roqaya Abu Eid merasa ingin bunuh diri setelah bertengkar dengan keluarganya dan kabur dari rumahnya di desa Anata, Tepi Barat, dengan menggenggam pisau dapur dan berlari menuju penjaga keamanan di wilayah Anatot di dekatnya.
“Dia menggenggam pisau dan berniat mati,” kata juru bicara kepolisian, Luba Samri, dalam pernyataan, seperti dikutip dari AFP, Minggu (24/1).
“Petugas menembak, memberikan luka parah padanya dan pihak kesehatan menyatakan dia tewas beberapa saat setelah itu,” tambahnya.
Kepolisian mengatakan ayahnya yang sedang mencari anaknya di wilayah sekitar itu, datang terlambat di tempat kejadian perkara.
Mereka mengatakan dia diperiksa untuk mencari tahu apakah dia mengerti tujuan anaknya namun dia telah dibebaskan.
Pejabat palestina mengatakan pihak Israel memulangkan jenazahnya untuk dimakamkan oleh keluarganya.
Media Israel mengatakan dia akan dimakamkan di desa Yatta, bagian selatan Tepi Barat yang merupakan tempat asal keluarganya.
Sejumlah 156 warga Palestina dan 24 warga Israel telah tewas terbunuh dalam serangan yang terjadi selama tiga bulan menurut penghitungan media.
Sebagian besar warga Palestina yang terbunuh melakukan serangan dan kebanyakan di antara mereka masih berusia muda termasuk para remaja.
Orang lain, yang berusia sama dengannya, tewas dalam bentrokan dengan pihak militer dan kepolisian di Tepi Barat namun dia diperkirakan menjadi yang termuda dari mereka yang tewas dalam serangan.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara