Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno (kanan) berbincang dengan Dirut PLN, Sofyan Basyir disela acara Sinergi BUMN Integrasi Logistik - Maritim Untuk Akselerasi Konektivitas Nasional di Kementrian BUMN, Jakarta , Selasa (1/3). Aktual.com/Eko S Hilman.

Jakarta, Aktual.com – Menteri BUMN Rini Soemarno memastikan PT PLN (Persero) tidak mengalami kendala soal koordinasi dengan Pemerintah dalam hal menjalankan bisnis sekaligus menjalankan tugas yang dibebankan kepada perusahaan itu.

“Saya rasa baik-baik saja. Ketika Pak Sofyan Basir (Dirut PLN) ditanya, dijawab berjalan baik saja. PLN sesuai dengan tugasnya juga menyediakan listrik bagi masyarakat,” kata Rini, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (26/7).

Hal itu diungkapkan Rini menjawab pertanyaan terkait pemberitaan sejumlah media yang menyebutkan bahwa Menteri ESDM Sudirman Said menegur Dirut PLN Sofyan Basir yang mementingkan keuntungan dibanding upaya menggenjot penyediaan listrik bagi masyarakat.

“Saya kira tidak ada persoalan. Kementerian BUMN sudah melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap program tersebut,” ujarnya.

Rini juga mempertanyakan dasar dari anggapan bahwa PLN hanya fokus mengejar profit.

“Dalam 10 tahun terakhir banyak proyek-proyek pembangkit yang bermasalah. Kita tidak hanya memikirkan yang 35.000 megawatt, harus memikirkan proyek yang dulu, ada yang ‘mangkrak’ (terbengkalai), ada yang harus diselesaikan,” tutur Rini.

Persoalannya saat ini tidak hanya proyek PLN dalam rencana kerja yang harus dijalankan tetapi juga bagaimana jaringan listriknya, gardu induknya yang 30 tahun harus diperbaiki.

“PLN itu sebagai korporasi harus untung agar dapat menjalankan kewajibannya melistriki seluruh wilayah Indonesia. Pembangunan infrastruktur kelistrikan, yaitu pembangkit listrik, jaringan transmisi, jaringan distribusi, gardu induk, dan sebagainya butuh dana besar tidak hanya dari pemerintah tetapi juga dari investor,” ujar Rini.

Ia menambahkan PLN melakukan peminjaman cukup besar yang dibebani keharusan membayar bunga, harus mencari dana dari internasional dari dalam maupun luar negeri.

“Jadi bukan dana dari pemerintah yang besar. Justru saat sekarang kita secara menyeluruh dalam program PSO. Juga pembayaran subsidinya,” tegas Rini.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka