Banda Aceh, Aktual.co —Urusan kibar mengibar bendera ternyata bisa jadi masalah sensitif di Aceh. Terutama jika terkait bendera Aceh yang berlambang Bulan Bintang.
Karena urusan itu pula Ketua Komisi I DPR Aceh, Abdullah Saleh, bersitegang dengan Sekretaris Dewan Hamid Zein. Saat akan kibarkan bendera Aceh di tiang depan Gedung DPR Aceh, Senin (4/5).
Informasi yang dihimpun Aktual.co menyebutkan, awalnya Abdullah dan anggota Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) keluar dari gedung DPR Aceh usai penyerahan bendera di ruang komisi. Bendera diserahkan Direktur YARA Safaruddin ke Abdullah.
Terdapat dua tiang di depan gedung DPR Aceh. Satu tiang untuk bendera merah putih dan satu lagi masih kosong. Kabarnya tiang itu untuk bendera Aceh yang telah disahkan menjadi qanun (peraturan daerah) oleh DPR Aceh tahun lalu.
Di depan Gedung DPR Aceh memang sudah disiapkan dua tiang. Di tiang yang satu sudah terpasang bendera merah putih. Nah, di tiang yang satunya yang akan dipasang bendera Aceh, ternyata talinya pendek sehingga sulit dijangkau. Ternyata gara-gara inilah cekcok bermula.
Karena tali bendera sulit dijangkau, Sekwan DPR Aceh Hamid Zein mengatakan kalau bendera Aceh belum bisa dikibarkan. Ternyata alasannya bukan hanya itu. Hamid mengaku mengaku belum menerima perintah dari pimpinan DPR Aceh untuk kibarkan bendera Aceh. “Biarkan kami konsultasi dengan pimpinan dulu,” sebut Hamid.
Sedangkan Abdullah tetap ngotot ingin kibarkan bendera Aceh. Alasannya, sudah sah sesuai konstitusi NKRI sehingga sudah bisa dikibarkan. Saling ngotot, cekcok mulut pun terjadi.
Mungkin kesal Hamid menolak mengibarkan bendera Aceh, Abdullah sekonyong-konyong melingkarkan bendera itu ke leher Hamid. Cegah cekcok semakin memanas, sejumlah staf pun segera melerai. Setelah itu, keduanya masuk ke ruang pimpinan DPR Aceh.
Artikel ini ditulis oleh:

















