“Kita lihat Sudah, Rwanda dan negara-negara di Timur Tengah dilanda konflik karena tidak mampu menempatkan identitas baik agama maupun suku dalam konteks kebangsaan. Maka saya apresiasi gagasan Islam Merah Putih ini dalam rangka itu, membuat nasionalisme dan agama itu dipangku bersamaan,” kata Penulis Buku ‘Intoleransi dan Radikalisme : Kuda Troya Politik dan Agama‘ tersebut.
Kata dia, Puan Maharani sedang mengajarkan masyarkat Indonesia bahwa beragama tidak pernah berdiri di ruang hampa dan orang yeng membela negara sama dengan orang yang membela agama.
“Makanya saya bilang ini keren dan kita pantas apresiasi sebagai sebuah terobosan,” pungkas Islah.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin