Jakarta, Aktual.com – Pemimpin serikat pekerja terbesar di Inggris mengatakan bahwa anggotanya, yang bekerja sebagai pegawai negeri, akan melakukan mogok kerja untuk menentang pemberlakukan pembatasan gaji oleh pemerintah.
Len McCluskey, sekretaris jenderal serikat bernama Unite dan mempunyai lebih dari 1,4 juta anggota, juga mengatakan kepada radio BBC bahwa pihaknya siap melanggar aturan ketata baru terkait mogok kerja.
“Terkait dengan rancangan tergalang dari pegawai negeri, tentu saja gerakan tersebut sangat mungkin dilakukan dan masuk dalam pertimbangan,” kata McCluskey, salah satu pemimpin serikat kerja paling militan di Inggris pada Selasa.
Pemerintah Inggris mulai memberlakukan pembatasan kenaikan gaji bagi pekerja di sektor publik sebesar maksimal satu persen per tahun sejak 2013 sebagai bagian dari pengetatan belanja negara.
Namun, Perdana Menteri Theresa May terus menghadapi tekanan dari lawan politiknya, dan juga beberapa tokoh senior dari partai sendiri untuk menghapus aturan pembatasan gaji tersebut–terutama setelah pemilihan umum Juni lalu di mana Partai Konservatif kehilangan kursi mayoritas di parlemen.
Baru-baru ini muncul spekulasi di media lokal bahwa pemerintah akan menaikkan gaji kepolisian dan petugas pejara sampai di atas satu persen pada pekan ini berdasarkan rekomendasi dari sejumlah badan pemeriksa independen.
Pada saat sama, pegawai negeri di departemen lain harus menunggu lebih lama agar pendapatan mereka naik. Situasi itulah yang membuat sejumlah serikat pekerja, yang menggelar pertemuan tahunan pada pekan ini, mengancam akan menggelar mogok kerja sebagai “pilihan terakhir”.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby