“Helikopter mendapat perintah untuk mengangkut tim penyelamat untuk membantu proses evakuasi kejadian letusan Kawah Sileri di Dieng,” jelas Dody.

Dody menambahkan, helikopter tersebut diperintahkan ke Dieng untuk membantu jika sewaktu-waktu diperlukan evakuasi melalui udara akibat letusan Kawah Sileri. Ia memastikan, keempat anggota Basarnas yang gugur tersebut memiliki kualifikasi untuk melakukan penyelamatan dengan menggunakan helikopter.

Dalam kesempatan yang sama, General Manager Air Nav Indonesia Cabang Semarang, Kristanto mengatakan kepastian helikopter milik Basarnas itu setelah adanya konfirmasi dari seorang anggota TNI di Kabupaten Pemalang. Setelah lost contact pada pukul 16.20, Air Nav berusaha memanggil.

“Kami pangil tak ada jawaban, kemudian kami coba hubungi stasiun kami Solo, Jogja bahkan Jakarta yang pelayanan dengan SS juga tak ada kontak dengan heli. Akhirnya kami dapat informasi dari rekan di Pemalang helikopter menabrak tebing,” jelas Kristanto.

Sementara itu, Kepala BMKG Ahmad Yani Semarang, Bayu Umbaran memastikan cuaca saat penerbangan helikopter jenis Dauphin milik Badan SAR Nasional dalam kondisi clear. Hal itu berdasarkan observasi stasiun Ahmad Yani yang menunjukan kondisi cuaca berawan kecepatan angin 9 hingga 15 kilometer per jam.

Berdasarkan analisis citra satelit pada pukul 16.00 – 17.00 WIB, keadaan cuaca pada ketinggian 1.000 hingga 6.000 meter di Pengunungan Sindoro juga berawan kecepatan angin 9 hingga 19 kilometer per jam arah timur laut tenggara. “Sekitar Sindoro dalam keadaan clear, begitu pula dari Gringsing hingga Gunung Sindoro,” imbuh Bayu.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby