Jakarta, Aktual.com — Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah berharap peran perbankan melalui program kredit pemilikan rumah (KPR) dapat menggairahkan penjualan rumah berbagai tipe.

“Dari awal tahun hingga saat ini memang perbankan cenderung mengerem KPR mengingat kondisi ekonomi tidak stabil,” kata Wakil Ketua REI Jateng, Dibya K Hidayat di Semarang, Jumat (20/11).

REI Jateng berpendapat ada kemungkinan selama tahun ini perbankan banyak melakukan konsolidasi dan mengencangkan ikat pinggang mengingat likuiditas perbankan tidak longgar.

Mengenai pengaruhnya terhadap penjualan rumah secara keseluruhan, pihaknya mengaku pengencangan ikat pinggang yang dilakukan oleh perbankan sangat memengaruhinya.

“Kalau dulu kan promo KPR yang dilakukan oleh perbankan sangat banyak, dan sekarang ini jarang sekali ada. Jadi fasilitas KPR saat ini tentu ditunggu oleh masyarakat,” katanya.

Oleh karena itu, pihaknya menyambut baik adanya kerja sama yang dilakukan oleh REI dengan Bank Mandiri pada pameran terakhir tahun 2015 yang akan dilaksanakan di akhir bulan November.

“Pada pameran mendatang akan ada KPR yang difasilitasi oleh Bank Mandiri. Kami berharap fasilitas ini dimanfaatkan betul-betul oleh calon pembeli,” katanya.

Diharapkan, pada pameran serupa di tahun mendatang KPR juga dapat terus diadakan karena dapat memacu peningkatan penjualan rumah di Jawa Tengah.

“Semoga bisa lebih bergandengan tangan dengan Bank Mandiri agar bisa mendukung selama 2016. Ini upaya pelaku pameran untuk meningkatkan penjualan,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka