Jakarta, Aktual.com– Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tandatangani kerjasama dengan salah satu BUMN yang dikelola Kementerian Perhubungan, yakni Perusahaan Pengangkutan Djakarta (PPD).
Ahok mengaku sengaja gandeng PPD untuk menggantikan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) yang menolak bergabung dengan PT. Transportasi Jakarta (TransJakarta).
“Saya sudah bilang makanya anda (pengusaha APTB) jangan lawan kami pemerintah,” ucap dia sesumbar, di Balai Kota DKI, Kamis (30/7).
Rencananya, 10 Agustus 2015 nanti, 78 bus TransJabodetabek PPD itu akan mulai beroperasi dengan dilengkapi alat pembaca kartu e-money.
Ahok mengaku sudah meminta Kemenhub mendukung rencana integrasi transportasi DKI.
Ahok sesumbar masyarakat bakal lebih memilih naik TransJabodetabek ketimbang APTB. Sebab tarifnya hanya Rp9.000, sedangkan APTB tarifnya bisa mencapai puluhan ribu rupiah.
“Kalau enggak mau ikutin pola kita, dia (APTB) beroperasi sampai di ujung saja.” ucap Ahok.
Diketahui, beberapa bulan lalu para operator APTB melalui Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta mengatakan tidak akan bergabung dengan PT. Transportasi Jakarta. Mereka memilih hanya beroperasi hingga halte busway di perbatasan Jakarta saja.
Ketua DPD Organda DKI Shafruhan Sinungan mengatakan alasan utama operator APTB enggan bergabung lantaran Pemprov DKI sama sekali tidak menawarkan sistem pembayaran ‘rupiah per kilometer’.
Padahal sistem itu sebelumnya sempat diiming-imingi akan diberlakukan apabila para operator APTB mau bergabung dengan TransJakarta.
Artikel ini ditulis oleh: